Di Balik Tingginya Permintaan Kendaraan Energi Baru
New normal, new energy. Penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di Tiongkok membukukan pertumbuhan kuat pada Juli tahun ini. Pasar mobil terbesar di dunia itu terus memastikan pemulihannya. Terutama dalam memenuhi kebutuhan atau permintaan dalam negerinya sendiri. Tiongkok memang telah lama menyadari pentingnya menggantikan mobil berbahan bakar fosil. Penduduknya banyak, polusinya sangat tinggi. Provinsi Hainan bahkan sudah sepenuhnya menerapkan kebijakan untuk sepenuhnya menggunakan mobil bertenaga listrik dan sejenisnya.

MONDAYREVIEW.COM – New normal, new energy. Penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di Tiongkok membukukan pertumbuhan kuat pada Juli tahun ini. Pasar mobil terbesar di dunia itu terus memastikan pemulihannya. Terutama dalam memenuhi kebutuhan atau permintaan dalam negerinya sendiri.
Tiongkok memang telah lama menyadari pentingnya menggantikan mobil berbahan bakar fosil. Penduduknya banyak, polusinya sangat tinggi. Provinsi Hainan bahkan sudah sepenuhnya menerapkan kebijakan untuk sepenuhnya menggunakan mobil bertenaga listrik dan sejenisnya.
Peningkatan penjualan itu menjadi salah satu indikasi kembali tumbuhnya industri ini. PeSebanyak 98.000 unit kendaraan energi baru terjual pada bulan lalu, naik 19,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Asosiasi Manufaktur Mobil Tiongkok (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).
Meski dalam tujuh bulan pertama, 486.000 unit kendaraan energi baru terjual, turun 32,8 persen (yoy). Data CAAM juga menunjukkan bahwa pasar otomotif Tiongkok mempertahankan momentum pemulihan pada bulan lalu, karena tingginya permintaan dan penguatan insentif telah mendorong pertumbuhan pasar yang positif.
Stok kendaraan energi baru di Tiongkok adalah yang terbesar di dunia, dengan penjualan kumulatif hampir 4,2 juta unit hingga 2019. Angka-angka ini termasuk mobil penumpang dan kendaraan komersial tugas berat seperti bus dan truk sanitasi, dan hanya menyumbang kendaraan yang diproduksi di negara tersebut.
Pemerintah Tiongkok menggunakan istilah kendaraan energi baru (NEV) untuk menunjuk kendaraan listrik plug-in yang memenuhi syarat untuk subsidi publik, dan hanya mencakup kendaraan listrik baterai (BEV), kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV). Demikian dilansir lama Wikipedia.
Tiongkok jauh meninggalkan negara lain dalam volume penjualan kendaraan energi baru. Penjualan kendaraan energi baru sejak 2011 melewati pencapaian 500.000 unit pada Maret 2016, dan angka 1 juta pada awal 2017. Angka itu belum termasuk mobil listrik yang diimpor dari luar negeri.
Kemandirian industrinya sangat menjanjikan. Kabijakan Pemerintah Tiongkok dalam mendorong industri lokal untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri sangat kuat. Penjualan kumulatif mobil penumpang energi baru mencapai pencapaian 500.000 unit pada September 2016, dan 1 juta unit pada akhir 2017. Mobil penumpang yang diproduksi di dalam negeri menyumbang 96% dari penjualan mobil energi baru di Tiongkok.
Perkembangan itu semakin menguat dari tahun ke tahun. Pada Desember 2019, Tiongkok memiliki stok mobil penumpang plug-in legal jalan raya terbesar dengan 3,4 juta unit, 47% dari armada mobil plug-in global digunakan. Bahkan saat pandemi pun industri ini masih mampu menggeliat. Walaupun sempat turun angka penjualannya namun pemulihan pasarnya tergolong paling cepat.
Tak hanya kendaraan pribadi Tiongkok juga mendominasi penyebaran kendaraan komersial ringan dan bus listrik, dengan stoknya mencapai lebih dari 500.000 bus pada tahun 2019, 98% dari stok global, dan 247.500 kendaraan komersial ringan listrik, 65% dari armada global.
Selain itu, negara ini juga memimpin penjualan truk listrik tugas menengah dan berat, dengan lebih dari 12.000 truk terjual, dan hampir semua baterai listrik.
Tiongkok telah menjadi pasar mobil penumpang listrik plug-in terlaris di dunia selama lima tahun berturut-turut, dari 2015 hingga 2019, dengan penjualan tahunan meningkat dari lebih dari 207.000 mobil penumpang plug-in pada 2015, menjadi 579.000 pada 2017, dan lebih dari jutaan. unit baik pada 2018 dan 2019.
Dari perusahaan penghasil batere ponsel dan gawai sejenis perusahaan Tiongkok BYD mampu melakukan transformasi menjadi perusahaan pembuat mobil listrik. BYD Auto mengakhiri tahun 2015 sebagai produsen kendaraan listrik plug-in tugas ringan legal jalan raya terlaris di dunia, dan untuk tahun kedua berturut-turut menjadi produsen mobil plug-in terlaris di dunia dengan lebih dari 100.000 unit dikirim dalam 2016.
Selama tahun 2016 BYD menjadi produsen mobil penumpang listrik plug-in terbesar kedua di dunia setelah Renault-Nissan Alliance. BYD Qin adalah mobil penumpang energi baru terlaris selama dua tahun berturut-turut, 2014 dan 2015.
BYD Tang adalah mobil penumpang plug-in terlaris pada tahun 2016. Hingga Desember 2016, Qin menduduki peringkat teratas mobil listrik plug-in terlaris sepanjang masa di negara dengan 68.655 unit terjual sejak awal.
Sementara mobil kota listrik BAIC EC-Series adalah mobil plug-in terlaris pada tahun 2017, dan dengan 78.079 unit terjual, dan sebagai mobil plug-in terlaris di dunia pada tahun 2017.
Berkaca dari perkembangan industri otomotif energi baru Tiongkok negara-negara lain dapat mengembangkan ekosistem industri ramah lingkungan dalam berkendara. Masa depan bisnis kendaraan non bahan bakar fosil ini adalah stasiun pengisian batere. Kapan Indonesia siap menjadi pemain dalam industri kendaraan energi baru?