Dear Milenial, Jika Ingin Sukses Jadilah Wirausahawan Bukan Afiliator Binomo atau Bisnis Ponzi

Dear Milenial, Jika Ingin Sukses Jadilah Wirausahawan Bukan Afiliator Binomo atau Bisnis Ponzi
ilustrasi foto: Net

MONITORDAY.COMMilenial sering dicap sebagai generasi instan. Kondisi yang berubah dengan cepat, membuat para milenial sulit manghadapi tantangan dan permasalahan. Inginnya, semua bisa diperoleh dengan mudah dan cepat, termasuk soal kesuksesan.

Kasus hukum yang menimpa Crazy Rich Indra Kenz dan Doni Salmanan menjadi gambaran bagaimana anak muda zaman now mudah terbuai, tanpa perhitungan yang matang dan kehati-hatian. Sukses terhenti, jeruji besi pun malah menanti.

Abdul Bari adalah Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo (Persero). Dalam kuliah umum kewirausahaan yang dihelat Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi secara daring, pada Sabtu (9/4/2022) malam, dia menjelaskan bahwa milenial sejatinya merupakan nahkoda bangsa yang dituntut untuk tidak hanya cepat namun inovatif, bukan instan.

Apalagi, kata dia, dengan berkembangnya era disrupsi 4.0 yang menuntut semua orang menjadi lebih inovatif, terlebih generasi milenial. Mereka, menurut Abdul Bari harus siap membuka diri dan menggali potensi agar dapat meraih kesuksesan.

"Seperti yang diketahui, revolusi industri 4.0 merupakan era manufaktur yang terintegrasi melalui penggunaan teknologi wireless dan big data," kata Abdul Bari.

Perlu diingat, ungkap Abdul Bari, kunci kesuksesan yang jelas di depan mata itu adalah kewirausahaan atau entrepreneurship. Menurutnya, dengan berwirausaha milenial tidak akan menjadi follower tapi leader dan ruler.

“Seorang pebisnis jelas berdiri di atas kaki sendiri bukan di atas kaki orang lain.” 

Abdul Bari mengatakan bahwa wirausaha merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecah dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. “Wirausaha bagi generasi milenial juga dapat menumbuhkan sikap percaya diri, memahami perkembangan teknologi, dan belajar menyikapi peluang dan belajar dari melakukan wirausaha,” ujarnya.

Setidaknya, menurut Abdul Bari, terdapat enam jenis kewirausahaan yang bisa dijalani milenial atau siapa pun. Beberapa diantaranya, yaitu; Sociopreneur, Technopreneur, Edupreneur, Ecopreneur, Religiopreneur, dan Wirausaha Digital.

Abdul Bari punya catatan khusus untuk moder wirausaha terakhir, yaitu wirausaha digital. Menurut dia, wirausaha digital merupakan subkategori dari kewirausahaan dimana organisasi tradisional yang bergerak secara fisik didigatalisasikan, sehingga wirausaha tradisional berubah dalam bentuk usaha baru di era digital.

Orang-orang seperti pendiri Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Steve Jobs (pendiri Apple), Jan Koum dan Brian Acton (pendiri WhatsApp), William Tanuwijaya (pendiri Tokopedia), Ahmad Zaky (pendiri Bukalapak), dan Diajeng Lestari (pendiri HijUp), kata Abdul Bari adalah yang telah sukses menemukan kata kunci sukses.

Kunci-kunci sukses tersebut, kata Abdul Bari, adalah kreatifitas, Inovasi, Networking, Integritas, Kolaborasi, Problem Solving. Dengan kata kunci ini, menurut dia, siapa pun bisa meraih kata sukses. “Tidak ada kata terlambat, justru di masa pandemi ini menjadi moment of the truth bahwa kaum karyawan bisa juga berwirausaha, asalkan memiliki  enam jurus mandraguna,” ujar dia. “Dan ini wajib dimiliki.” [ ]