Dampak WSBK Pada Ekonomi Indonesia

MONITORDAY.COM - Ajang adu cepat superbike sudah berlangsung pekan lalu di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tantangan penyelenggara cukup berat mengingat Indonesia tengah memasuki musim hujan. Tak sekedar balapan, World Super Bike atau WSBK menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkenalkan Mandalika sebagai magnet baru pariwisata Indonesia.
Menurut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada (21/11/ 2021) pekan lalu dengan adanya Sirkuit Mandalika, NTB akan menikmati dan nasional juga kebagian dan ekonomi NTB bisa tumbuh 5 persen, bahkan lebih. Hal ini memberikan harapan baru bagi pertumbuhan sekaligus pemerataan ekonomi di kawasan timur Indonesia.
Sementara itu sebelumnya pada (20/11/2021) Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R.M Manuhutu mengatakan, penyelenggaraan WSBK di Mandalika diproyeksikan dapat memberikan multiplayer effect. Diselenggarakannya WSBK 2021 di Mandalika sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas adalah momentum yang harus kita jaga dan jamin agar kebermanfaatannya dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat setempat khususnya bagi ekonomi lokal.
Pertama, pelaksanaan WSBK 2021 turut mengakselerasi pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika yang mencakup aksesibilitas, atraksi dan amenitas.
View this post on Instagram
WSBK akan berdampak pada pertumbuhan sektor pariwisata yang akan mendorong kenaikan permintaan pada perumahan dan juga fasilitas akomodasi. Event internasional WSBK dan MotoGP membawa eksposur lebih tinggi bagi The Mandalika yang pada gilirannya akan membuat sektor pariwisata juga bertumbuh.
Kedua, penyelenggaraan event tersebut tak terlepas dari peran BUMN. Pembangunan Pertamina Mandalika International Circuit dan penyelenggaraan WSBK merupakan hasil kerja bersama Pemerintah Pusat, Pemda dan seluruh stakeholder lainnya. Termasuk sinergi antar BUMN antara lain ITDC, Aviata, PTPP, Pertamina, Himbara, dan BUMN-BUMN lainnya.
Ketiga, para pekerja dan profesional yang terlibat dalam event-event internasional ini akan mendorong munculnya permintaan terhadap hunian dan juga fasilitas akomodasi. Mereka menjadi demand generator untuk kedua sektor tersebut. Permintaan terhadap hunian ini akan berlangsung secara short organic. Tidak seperti di kawasan Jadebotabek yang memang telah menjadi kota metropolitan dengan tingkat migrasi urban tinggi.
Keempat, berdasarkan hitungan perusahaan, event WSBK dan MotoGP di The Mandalika akan mampu meningkatkan country branding Indonesia sebagai destinasi sport tourism. Selain itu juga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan potensi ekonomi sebesar Rp 500 miliar per tahun. Demikian menurut Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer.
The Mandalika dikembangkan oleh ITDC yang dirancang sebagai ekowisata dengan total luas area 1.175 hektar. The Mandalika juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Hingga saat ini, telah berdiri 31 hotel dan vila berbagai kelas dan bintang yang siap menjadi tujuan berlibur dan berwisata di The Mandalika.
Kelima, Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa dalam beberapa dekade, tidak ada KEK Tourism yang terintegrasi selengkap di Mandalika. Ini bisa menjadi alternatif destinasi yang terdepan karena dilengkapi pelabuhannya juga sudah siap menampung 7 juta orang.