Dalam 2 Hari Bantuan 113 Konsentrator Oksigen dari Jokowi Tiba di Sumbar

Dalam 2 Hari Bantuan 113 Konsentrator Oksigen dari Jokowi Tiba di Sumbar
Bantuan Presiden berupa Konsentrator Oksigen tiba di Sumatera Barat/ net

MONITORDAY.COM - Sinergi antara Pemerintah pusat dan daerah dibutuhkan dalam penanganan pandemi. Sehingga respon cepat dan tepat untuk mengatasi kendala dapat dapat terwujud. Kepekaan para pemimpin dan pengambil kebijakan sangat dibutuhkan. Hal itulah yang dapat dirasakan publik di balik respon cepat Presiden Joko Widodo terhadap kebutuhan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.  

Melalui sambungan telepon Jokowi menanyakan kendala yang dihadapi Sumatera Barat dalam penanganan pandemi pada Jumat (6/8/2021). Gubernur Sumatera Barat pun menyampaikan keluhannya. Salah satunya adalah kebutuhan oksigen bagi pasien.  

Hanya dalam dua hari terhitung sejak perbincangan antara Presiden Joko Widodo dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi bantuan terkait penanganan Covid-19 sudah terwujud pada Sabtu (7/8/2021). Bantuan yang dikirim Jokowi tersebut adalah konsentrator oksigen berjumlah 113 buah.

Konsentrator oksigen dapat digunakan dengan menyambungkan ke aliran listrik atau baterai. Alat ini menyaring nitrogen dari udara di ruangan dan mengubahnya menjadi oksigen sehingga bisa diberikan ke pasien COVID-19. Tak seperti oksigen medis yang disuplai dari unit industri melalui tabung.

Konsentrator oksigen dapat digunakan dengan menyambungkan ke aliran listrik atau baterai. Alat ini menyaring nitrogen dari udara di ruangan dan mengubahnya menjadi oksigen sehingga bisa diberikan ke pasien COVID-19.

Gubernur juga menerima bantuan 50 unit ventilator oksigen dari Kemenkes, serta 12 ton oksigen dari PT Indah Kiat Riau yang dikirim melalui Asiana Gasindo. bantuan ini melengkapi kebutuhan mendesak terkait penanganan pandemi. 

Menurut Mahyeldi, Sumbar menerima bantuan itu karena sikap Jokowi yang sensitif dan perhatian, terutama bagi daerah yang cukup berkesan di mata dia.

"Jokowi itu kan orangnya sensitif ya, atau perhatian kepada daerah dan Padang cukup berbekas oleh beliau," kata Mahyeldi. 

Sehari berselang, bantuan dari Jokowi untuk Sumbar berupa konsentrator oksigen datang. Saat menerima kedatangan bantuan tersebut di Istana Gubernur, Mahyeldi menyebut Jokowi luar biasa.

"Kami terima kasih kepada Bapak Presiden. Alhamdulillah dalam waktu yang pendek, ditelepon sore, besoknya (bantuan) datang. Dan hari ini datang lagi. Luar biasa, sekali lagi kami sampaikan terima kasih," kata Mahyeldi kepada wartawan, Sabtu (7/8).

Menurut WHO, semua fasyankes yang merawat pasien COVID-19 harus dilengkapi dengan
alat pulse oksimeter, sistem penyediaan terapi oksigen yang berfungsi baik, termasuk pula dengan ketersediaan alat-alat penghubung atau penyalur oksigen kepada pasien yang bersifat sekali pakai. 

Terapi oksigen direkomendasikan untuk semua kasus COVID-19 yang sakit berat maupun kritis, diawali dengan aliran rendah berkisar 1-2 L/ menit pada anak dan 5 L/menit pada orang dewasa yang diberikan melalui kanul nasal, dilanjutkan dengan aliran sedang menggunakan masker venturi (6-10 L/min); atau apabila diperlukan menggunakan aliran tinggi (10-15 L/min) yang diberikan melalui kantung reservoir.

Sebagai tambahan, oksigen dapat juga diberikan pada aliran dan konsentrasi yang lebih tinggi lagi dengan menggunakan alat high-flow nasal cannula (HFNC), alat ventilasi non-invasif (NIV) dan alat ventilasi yang invasif.

Dibandingkan dengan alat terapi oksigen standar, alat HFNC dan NIV mungkin bisa mengurangi kebutuhan untuk melakukan intubasi pada pasien, sehingga mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan terutama terdapat keterbatasan jumlah alat ventilator mekanis yang tersedia. Tetapi harus pula diingat bahwa alat HNFC dan NIV memiliki resiko lebih besar untuk memicu terjadinya aerosol sehingga memerlukan penerapan kewaspadaan airborne oleh petugas yang menggunakan alat tersebut.