Bulan Suci Ramadan Kesempatan Rajut Kembali Tali Persaudaraan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan, bulan suci Ramadhan harus dijadikan momentum untuk merajut kembali tali persaudaraan yang sempat renggang karena perbedaan pilihan politik. Ia mengatakan, modal kebhinekaan masyarakat Indonesia harus tetap dirawat, jangan sampai terpecah belah akibat kepentingan sesaat.

Bulan Suci Ramadan Kesempatan Rajut Kembali Tali Persaudaraan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

MONITORDAY.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan, bulan suci Ramadhan harus dijadikan momentum untuk merajut kembali tali persaudaraan yang sempat renggang karena perbedaan pilihan politik. Ia mengatakan, modal kebhinekaan masyarakat Indonesia harus tetap dirawat, jangan sampai terpecah belah akibat kepentingan sesaat.

“kekayaan keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia seyogyanya menjadi kekuatan, perbedaan yang ada selayaknya saling mengisi dan melengkapi,” ujar Marsekal Hadi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/5).

Ia mengatakan, modal kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia juga menjadi menjadi suatu potensi yang akan sangat kuat apabila setiap masyarakat menyadarinya dan berupaya untuk mengolahnya mejadi sebuah keunggulan.

“Modal kebihinekaan itu seharusnya disyukuri karena akan menjadikan Indonesia  negara yang kuat melebihi negara lain yang ada di dunia dengan kekayaan yang dimemilikinya,” tutur Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu.

Karena itu, Ia mengimbau, agar Indonesia harus bersatu dan meyatukan langkah demi menyiapkan masa depan yang lebih baik. Seluruh pihak harus mendukung langkah tersebut. Jika ada perbedaan yang menimbulkan hubungan masyarakat renaggang, maka semuanya bertanggung jawab untuk menyatukannya.

“Kepada seluruh masyarakat, prajurit TNI dan Polri, para ulama untuk menjadi pemersatu bangsa, marilah menjadi pembawa energi positif bagi lingkungan sekitar kita,” ujarnya.

Kendati netral dalam urusan politik, Marsekal Hadi mengatakan, TNI dan Polri harus menjadi contoh perilaku berdemokrasi yang baik, serta tetap harus bertanggung jawab untuk menjaga kemanan dan kondusifitas masyarakat pasca Pemilu.

“TNI dan Polri memang tidak berpolitik praktis,namun demikian para prajurit TNI dan Polri beserta keluarga harus memiliki kesadaran demokrasi dan menjadi pelopor dalam bersikap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan,” tuturnya.