Blended Learning Dorong Efektifitas Pembelajaran
Masihkah kita perlu pergi ke sekolah atau ke kampus karena segala pengetahuan teah tersedia di dunia maya? Cukup dengan membuka Wikipedia dan Google serta berbagai sumber lain telah tersedia jawaban tentang apa saja yang akan dipelajari. Buku elektronik, konten video, dan konten audio dari yang gratis hingga berbayar tinggal unduh saja. Diskusi pun bisa dilakukan di berbagai platform atau aplikasi.

MONDAYREVIEW.COM - Tak hanya karena wabah pembelajaran dengan media daring semakin populer. E-Learning bukan lagi barang aneh. Teknologi digital memberikan pilihan yang lebih menarik dalam belajar. Sumber belajar sangat banyak bahkan hampir tak terbatas.
Masihkah kita perlu pergi ke sekolah atau ke kampus karena segala pengetahuan telah tersedia di dunia maya? Cukup dengan membuka Wikipedia dan Google serta berbagai sumber lain telah tersedia jawaban tentang apa saja yang akan dipelajari. Buku elektronik, konten video, dan konten audio dari yang gratis hingga berbayar tinggal unduh saja. Diskusi pun bisa dilakukan di berbagai platform atau aplikasi.
Meski begitu ada beberapa hal yang masih memerlukan panduan guru atau instruktur. Misalnya pada beberapa jenis praktika. Mungkin bila teknologi 5G sudah bisa dinikmati dan semakin murah bagi pengguna personal akan tergeer juga sesi praktika ke ruang maya. Untuk kondisi hari ini kelas tatap muka dinilai lebih efektif. Juga pada diskusi kelompok yang membutuhkan sentuhan personal.
Apa itu blended-learning? Model Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual. Guru dan siswa harus merencanakan kapan sebaiknya memakai kelas daring dan kapan menggunakan kelas tatap-muka.
Menurut Semler (2005) Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran daring, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”.
Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. mahasiswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak.
E-learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management System).
Lalu Perguruan Tinggi seperti apa yang cocok melakukan Blended Learning? Bila sekolah atau perguruan tinggi tersebut kesulitan membuat konten e-learning yang menarik, mempunyai masalah kapasitas dosen dan ruangan, mahasiswa yang waktunya terbatas (karyawan), literasi teknologi dosen dan mahasiswa cukup bagus, mahasiswa & dosen punya koneksi internet yang reliable, dan biaya penyelengaraan perkuliahan jauh lebih murah.
Kembali ke pokok kajian kita bahwa blended learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke e-learning. Blended learning melibatkan kelas (atau tatap muka) dan belajar daring. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas. Dan kita harus memiliki strategi yang jitu dalam menerapkannya.