Berebut 5G Saat Pandemi
Persaingan gobal dalam penguasaan pasar teknologi semakin merata. Perkembangan teknologi 5G makin cepat. Dunia semakin terhubung dalam layanan digital. Banyak hal baru tercipta seiring perkembangan infrastruktur teknologi informasi. Siapa yang menjadi pionir akan menguasai dunia.

MONITORDAY.COM – Amerika Serikat unggul dalam bisnis teknologi. Tanpa memungkiri keunggulan Jepang dan Eropa. Tapi tak selamanya keunggulan itu bertahan. Ancaman baru dari Asia menghadang. Tiongkok, Korea Selatan, dan India termasuk yang berada di jalur depan bisnis teknologi.
Persaingan gobal dalam penguasaan pasar teknologi semakin merata. Perkembangan teknologi 5G makin cepat. Dunia semakin terhubung dalam layanan digital. Banyak hal baru tercipta seiring perkembangan infrastruktur teknologi informasi. Siapa yang menjadi pionir akan menguasai dunia.
Selain memproduksi telepon genggam, Huawei juga membuat peralatan komunikasi. Diperkirakan, Huawei menguasai sekitar 40-60% jaringan di seluruh dunia. Demikian laporan BBC.
Huawei terus merangsek dalam persaingan global. Yang mencemaskan para pesaing Huawei saat ini sedang berunding dengan banyak negara untuk memasok sistem jaringan super cepat generasi kelima atau 5G.
Huawei menawarkan infrastruktur teknologi ini. Jika infrastruktur 5G menggunakan produk Huawei, para pesaing mengklaim Huawei "bisa membaca pesan yang dikirim melalui jaringan atau bahkan mematikan jaringan, yang tentu akan menyebabkan gangguan serius".
Seruan untuk memboikot Huawei sudah berlangsung beberapa waktu. Tekanan AS pada sekutu-sekutunya terbaca dalam beberapa pernyataan dan pemberitaan. Bahkan sebelum Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif, pemerintah AS sudah mendesak sekutu mereka untuk tidak menggunakan produk Huawei.
Negara-negara tertentu semakin waspada dengan kompetisi teknologi yang menentukan ini. Mereka cemas bahwa Huawei menjalankan kerja mata-mata bagi Pemerintah Tiongkok. Seruan bokiot ini terfokus ke kelompok yang biasa disebut "Lima Mata", yang terdiri atas Amerika, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Kelima negara tersebut memiliki kerja sama intelijen yang sangat erat dan berbagi informasi rahasia, sering kali secara elektronik.
Washington mengancam akan berhenti berbagi informasi rahasia jika jaringan di Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru menggunakan peralatan 5G buatan Huawei.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan jika ada negara yang memakai produk jaringan 5G buatan Huawei, maka, "Kami tak akan lagi membagikan informasi."
Layanan yang mampu disediakan 5G jauh lebih canggih dari generasi sebelumnya. 5G adalah antarmuka udara terpadu dan lebih mampu. Ini telah dirancang dengan kapasitas yang diperluas untuk memungkinkan pengalaman pengguna generasi berikutnya, memberdayakan model penyebaran baru dan memberikan layanan baru.
Dengan kecepatan tinggi, keandalan yang unggul, dan latensi yang dapat diabaikan, 5G akan memperluas ekosistem seluler ke ranah baru. 5G akan berdampak pada setiap industri, menjadikan transportasi lebih aman, layanan kesehatan jarak jauh, pertanian presisi, logistik digital - dan banyak lagi - kenyataan.
Sebelum menjelaskan cara kerja 5G, mungkin ide yang baik untuk menjelaskan apa sebenarnya 5G itu. Ada banyak hal spesifik, yang akan kita bahas nanti di pos ini, tetapi di sini adalah primer cepat.
5G adalah generasi mobile broadband berikutnya yang pada akhirnya akan menggantikan, atau setidaknya menambah, koneksi 4G LTE kita. Dengan 5G, kita akan melihat kecepatan mengunduh dan mengunggah secara eksponensial lebih cepat. Latensi, atau waktu yang dibutuhkan perangkat untuk berkomunikasi dengan jaringan nirkabel, juga akan berkurang secara drastis.
Pasar dan persaingan bisnis teknologi sedemikian keras. Sampai main kayu. Kisah Huawei adalah drama besar di latar depan Perang Dagang AS-Tiongkok.
Tiongkok dengan sistem politik dan ekonominya yang sentralistik saat ini tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Termasuk dalam teknologi. Meski AS kerap kali menuduh Tiongkok mencuri dan alih-paksa teknologi kenyataannya Tiongkok makin kuat