Benarkah Tidak Ada Perintah Shalat Lima Waktu Dalam Al Qur'an?

MONITORDAY.COM - Shalat adalah tiang agama, menempati posisi terpenting kedua setelah syahadat. Saking pentingnya, terdapat ancaman kekafiran bagi muslim yang sengaja meninggalkannya. Shalat juga menjadi hal yang pertama kali dihisab di hari kiamat menurut Hadits Nabi Muhammad SAW.
Sudah diketahui bersama bahwa shalat ada yang wajib (maktubah) dan ada yang Sunnah (Nafilah). Shalat wajib dilaksanakan lima waktu yakni subuh, Zuhur, ashar, Maghrib dan isya. Sementara shalat Sunnah Nafilah banyak jenisnya diantaranya shalat Dhuha, tahajjud, 'idain dll.
Yang menarik, beberapa waktu yang lalu seorang pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada perintah shalat lima waktu dalam Al Qur'an. Pernyataan ini memancing reaksi beragam dari umat Islam. Banyak yang tidak sepakat dengan Ade karena berbicara sesuatu yang di luar bidangnya. Lantas benarkah yang dikatakan oleh Ade?
Perintah shalat jelas terdapat dalam Al Qur'an. Banyak sekali ayat yang berbunyi dirikanlah shalat. Terkadang diiringi dengan tunaikanlah zakat. Namun perintah ini tidak menyebutkan waktu shalat.
Adapun ayat yang menyebutkan waktu shalat ada dalam QS. An Nisaa: 43, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya shalat itu diwajibkan bagi orang beriman pada waktu-waktu tertentu". Ayat ini menyebut bahwa shalat itu ada waktunya. Namun tidak secara spesifik menyebut kapan waktunya.
Ayat yang lebih terang menyebut waktu shalat adalah QS. Al Isra: 78. Allah SWT berfirman: "Dirikanlah shalat saat matahari tergelincir, sampai gelapnya malam dan pada saat fajar. Sesungguhnya bacaan waktu fajar itu disaksikan oleh Allah SWT." Dalam ayat ini yang disebut adalah tiga waktu shalat, yakni siang hari, malam hari dan subuh.
Jika kita telaah memang tidak ada perintah Al Qur'an yang secara spesifik memerintahkan shalat lima waktu. Lantas dari mana perintah itu? Jawabannya adalah dari Hadits Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah didatangi oleh seseorang dari Najd. Dia bertanya shalat apakah yang diwajibkan? Rasulullah SAW menjawab bahwa yang diwajibkan adalah shalat lima waktu, sementara yang lainnya adalah Nafilah atau tambahan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mengibaratkan shalat lima waktu dengan sungai yang datang menghampiri rumah dan menyucikan kita. Air sungai itu datang lima kali sehari. Itulah shalat yang dapat menyucikan jiwa kita dan dilakukan lima kali sehari.
Terjawab sudah bahwa perintah shalat lima waktu memang bukan dalam Al Qur'an, namun hadits. Sebagai umat Islam selayaknya kita mengimani juga hadits selain Al Qur'an sebagai wujud dari syahadat kita, yang tak hanya bersaksi bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan namun juga bahwa Muhqmmad adalah utusan Allah SWT.