Belajar Pepatah Melayu, Selang dan Belang
Taruhlah kucing, apalah daya membasuh belang kucing?

MONDAYREVIEW.COM – Terkisahkan dalam novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, sosok bernama Taripol. Taripol memiliki rekam jejak panjang sebagai pencuri, penipu, serta telah bolak-balik masuk bui. Meski begitu dengan caranya tersendiri Taripol bersahabat dengan tokoh utama dalam novel Sirkus Pohon yakni Hobri.
Dalam salah satu fragmen novelnya diceritakan mengenai Taripol dengan menggunakan pendekatan pepatah lama orang Melayu yakni Selang dan Belang. Berikut kutipannya seperti tertulis pada halaman 292-293 novel Sirkus Pohon:
Selang dan belang, Kawan, perkenankan aku mengutip pepatah lama orang Melayu. Selang, hanyalah noda hitam akibat tersentuh benda yang kotor, bisa dibasuh. Namun, kejahatan bagi Taripol telah menjadi belangnya. Taruhlah kucing, apalah daya membasuh belang kucing?
Belang Taripol, bagaimanapun digosok, takkan dapat dilunturkan. Orang-orang tertentu memang tak dapat direhab. Orang-orang tertentu memang cocoknya hanya dijebloskan ke dalam sel bawah tanah bersama sekarung ular tedung. Sekarang Taripol Mafia mulai berani mencuri dari kawannya sendiri.
Pepatah lama orang Melayu tentang Selang dan Belang berkesesuaian dengan apa yang pernah diucapkan Mohammad Hatta: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki.”