Lelang Mampu Dongkrak Harga Komoditas Pertanian
Penting untuk menggalakkan partisipasi petani, pekebun dan nelayan untuk memanfaatkan keberadaan pasar lelang dalam memasarkan produk atau komoditas yang dihasilkannya. Hal ini karena selama ini sebagian besar petani dan nelayan masih belum tahu mengenai manfaat bertransaksi melalui pasar lelang. Edukasi penjualan hasil panen dengan sistem lelang sudah dilakukan di sejumlah kelompok tani, seperti di wilayah Kecamatan Sanden yang merupakan sentra budidaya cabai belum lama ini, dan akan terus didorong di daerah lain.

MONITORDAY.COM - Penting untuk menggalakkan partisipasi petani, pekebun dan nelayan untuk memanfaatkan keberadaan pasar lelang dalam memasarkan produk atau komoditas yang dihasilkannya. Hal ini karena selama ini sebagian besar petani dan nelayan masih belum tahu mengenai manfaat bertransaksi melalui pasar lelang.
Edukasi penjualan hasil panen dengan sistem lelang sudah dilakukan di sejumlah kelompok tani, seperti di wilayah Kecamatan Sanden yang merupakan sentra budidaya cabai belum lama ini, dan akan terus didorong di daerah lain.
Dan sekarang ini lagi panen raya cabai di Bantul, seperti di Nawungan Selopamioro kemarin itu panen cabai dengan lelang terbuka dan itu tidak ada pengaruh terhadap tekanan antara para pedagang, jadi ini 'fair'.
Pasar Lelang merupakan suatu lembaga transaksi komoditas produk yang dilengkapi dengan aturan dan sistem transaksi tertentu menuju pembentukan harga tertinggi secara transparan. Keberadaan pasar lelang komoditas pertanian akan menjadi fasilitator dan intermediasi antar petani (poktan/gapoktan) dan pembeli baik pedagang, pengencer, pengumpul, pedagang besar dan kosumen akhir dengan jaringan pemasaran yang lebih pendek dan transparan.
Berdasarkan mekanisme pasar lelang tedapat manfaat baik bagi petani maupun pembeli. Berikut ini beberapa manfaat yang dihimpun Mondeyreview.
Pertama, memberikan kepastian/jaminan pembeli, Transaksi yang terjadi di pasar lelang akan memberikan kepastian kepada petani bahwa produk yang dihasilkan akan diserap oleh pasar sesuai dengan kesepakatan dipasar lelang. Resiko rendahnya harga karena kelebihan penawaran akan dapat diminimalisasi.
Kedua, memberikan kepastian/jaminan harga, di pasar lelang semua pihak secara terbuka melakukan negosiasi harga sehingga harga yang terjadi lebih transparan. Harga yang telah ditetapkan ini akan menjadi panduan atau jaminan harga pada saat petani menyerahkan hasil pertanian/ produk pertanian pada saat waktu yang telah ditetapkan.
Ketiga, meningkatkan posisi tawar petani, Pada perdagangan biasa, daya tawar petani umumnya sangat rendah karena petani bergerak sendiri-sendiri, informasi pasar yang tidak seimbang, dan kecenderungan para pedagang bergerak kolektif, sehingga dengan kondisi ini petani mendapatkan harga yang rendah.
Keempat, mendorong peningkatan mutu dan produksi, petani/produsen akan terdorong untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk karena persaingan di pasar lelang yang ketat.
Meningkatkan efisiensi tataniaga, dengan pasar lelang antara produsen dan konsumen bisa bertemu lansung dalam melakukan penjualan dengan harga yang saling menguntungkan.
Secara umum pasar lelang dibagi menjadi dua yaitu (a). Pasar lelang spot (penyerahan barang segera setelah transaksi dan barang sudah tersedia di gudang penjual) dan (b). Pasar Lelang forward (penyerahan barang di kemudian hari dan perlu waktu antara 1-6 bulan dan barang belum tersedia).
Sedangkan sistem pasar lelang dibagi dua yaitu (a). Pasar lelang konvensional (sistem pasar lelang dimana pembeli dan penjual bertemu dan bertatap muka di suatu tempat dengan perantara penyelenggara pasar lelang) dan (b). Pasar lelang online adalah system lelang yang tidak mengharuskan penjual dan pembeli bertemu/bertatap muka di suatu tempat yang menggunakan lembaga/perusahaan yang kompeten dan dan dalam transaksinya memerlukan adanya jaminan serta konektivitas internet.
Dengan penjualan panen cabai dengan sistem lelang tersebut maka harga cabai dari tingkat petani saat ini rata-rata diatas Rp20 ribu per kilogram, sehingga para petani dapat menikmati hasil panen komoditas hortikultura itu dengan harga tinggi.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Imawan Ekohandrianto mengatakan, harga jual cabai panen petani saat ini tinggi karena pengaruh dari sistem penjualan lelang dengan fasilitasi pemerintah daerah setempat.
Harga cabai tinggi, karena faktor sistem lelang, jadi sekarang itu ada sistem lelang memengaruhi persaingan antar pedagang, sehingga untuk memperoleh barang dia harus pasang harga yang lebih tinggi, kalau tidak tidak dapat barang.
Selain itu harga cabai tinggi karena faktor persediaan komoditas strategis tersebut yang semakin berkurang seiring permintaan pasar. Itu juga faktor suplai yang mungkin menurun, dan yang tinggi harganya itu cabai besar, harganya diatas Rp20 ribu per kilogram, kalau yang cabai rawit masih di bawah Rp20 ribu per kilogram.
Dari data yang dihimpun instansinya, hingga Agustus 2020 luasan panen tanaman cabai besar seluas 338 hektare dengan produksi 5.483 ton, kemudian cabai rawit luas panen 119 hektare dengan produksi 614 ton.