Bawaslu Tangsel Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di bukit pelayangan resto, Cilenggang, Serpong, Senin (09/12/2019).

Bawaslu Tangsel Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Bukit Pelayangan Resto, Cilenggang, Serpong, Senin (09/12/2019).

MONITORDAY.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di bukit Pelayangan Resto, Cilenggang, Serpong, Senin (09/12/2019).

Kegiatan tersebut mengusung tema 'Pentingnya Peran Mahasiswa Dalam Mengawasi Pilkada Kota Tangerang Selatan Tahun 2020'.

Terkait Pemilu Partisipatif, sosialiasi bertujuan sebagai bentuk upaya pentingnya pengawasan dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu untuk menciptakan pegawasan yang demokratis khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Komisioner Bawaslu Tangsel, Aas Satibi hadir dan menjadi moderator kegiatan tersebut. Sosialisasi itu diikuti oleh mahasiswa dan pelajar.

Selain itu, kegiatan dihadiri sebagai narasumber Wakil Dekan FISIP UMJ, Djoni Gunanto dan Komisioner Bawaslu Banten, Muhamad Nasehudin.

Djoni Gunanto menilai sukses Pemilu itu ada dua tahapan yakni sukses proses dan sukses hasil. Menurutnya, sukses proses Pemilu merupakan tingginya partisipasi masyarakat memilih dalam Pemilu.

"Sukses pemilu itu bisa dikatakan sukses ketika pemilihnya yang ikut milih itu banyak. Semakin tinggi jumlah pemilih semakin tinggi yang ikut milih berarti itu sukses," kata Djoni di bukit pelayangan resto, Cilenggang, Serpong, Senin (09/12/2019).

Lebih lanjut, Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM DKI Jakarta itu mengatakan sukses hasil Pemilu merupakan masyarakat memilih calon pemimpin yang bersih, jujur, baik dan berkualitas untuk menjadi ujung tombak masyarakat kota Tangsel.

"Sukses hasil itu adalah kita mendapat pemimpin yang baik, yang berkualitas, yang aman, yang jujur itu sukses. Jadi kalau kita menyelenggarakan pemilu masyarakat terlibat dalam pemilu sementara, outputnya itu yang terpilih pemimpinnya yang korup, berarti tidak sukses maka ada persoalan berarti," jelas Djoni.

Sementara itu, Muhamad Nasehudin mendorong masyarakat Tangsel khususnya para mahasiswa dan pelajar berperan aktif dalam penyelenggaraan Pilkada untuk kota Tangsel yang aman dan damai.

"Harus kita bangun bersama sama visi misi bersama penyelenggaraan pilkada di kota Tangerang Selatan ini berjalan berjalan aman dan damai, tidak ada lagi konflik horizontal. Jadi ini tantangan kedepan, biasanya kalau ada gugatan hasil pilkada itu sah sah saja selama prosesnya sesuai aturan. Tapi, jangan sampai merembet kepada persoalan konflik karena perbedaan kemudian konfliknya menjadi panjang. Ayo jaga awasi pilkada 2020," pungkas Nasehudin.