Antara Dunia dan Hari Akhir

HIDUP di dunia ini hakikatnya hanyalah sementara atau sangatlah sesaat saja apabila kita menghitungnya dengan waktu di akhirat.

Antara Dunia dan Hari Akhir
Ilustrasi foto/Net

HIDUP di dunia ini hakikatnya hanyalah sementara atau sangatlah sesaat saja apabila kita menghitungnya dengan waktu di akhirat. Karena perbandingannya waktu dunia dengan waktu akhirat itu satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun di akhirat. Sehingga dengan waktu yang sangat sedikit ini Allah Swt. bertujuan untuk memberikan ujian bagi hamba-Nya di muka bumi ini. Siapakah yang kelak akan menempati surga-Nya dan lulus seleksi di akhirat kelak.

Dalam al-Qur’an Allah Swt. telah menceritakan mengenai kisah bani Israil yang berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Hadits riwayat Ahmad dan Bukhari menjelaskan kata-kata itu keluar dari mulut mereka pada saat penaklukan benteng Khaibar.

Dalam sebuah haditsnya, Nabi kita saw. pernah menjelaskan bagaimana kondisi orang yang berada di dalam neraka dan mendapat siksaan yang paling ringan baginya. Rasullah saw. bersabda: “Diletakkan bara api di telapak kakinya, mendidihlah otaknya.”  

Masyaallah wa astaghfirullahal adzim, itulah siksa yang paling ringan di dalam neraka. Dan jikalau pernah terlintas dalam diri kita bahwa seperti yang pernah terucap oleh Bani Israil di atas, bagaimana kita akan tahan menghadapinya, walaupun hanya sehari atau sekali saja.

Allah Swt. berfirman: “Katakanlah, sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-Baqarah: 80)

Jika kita sudah menerima janji dari Allah demikian, patut kita punya buktinya. Bukti bahwa kita hanya akan ada di neraka beberapa hari saja. Kata-kata itu keluar dari mulut mereka, atau bahkan kita, menyebabkan agama diperingan-ringan oleh para pengikutnya, kita dan mereka. Yang mengaku Islam, meringankan agamanya. Kalau hanya beberapa hari saja di neraka, apa salahnya kalau dibuat dosa banyak-banyak, didurhakai Allah, dan dikhianati manusia.

Padahal bantahan Allah sangat keras: “Tidak begitu! (yang benar), barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghui neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 80).

Sehingga hal tersebut berlaku bagi semua umat manusia, karena kata yang digunakan: “barang siapa”, jadi tidak peduli apakah dia itu mengaku Yahudi, Nasrani, atau Islam. Mereka nanti akan kekal di dalam nerakanya Allah Swt.