Anggota DPR: Waspadai Gerakan Teror Berkedok Agama

Waspadai ancaman radikalisme berkedok agama yang membahayakan persatuan dan kehidupan demokrasi di Indonesia.

Anggota DPR: Waspadai Gerakan Teror Berkedok Agama
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Prananda Surya Paloh mengatakan Indonesia kembali berduka, akibat serangan bom bunuh diri yang menghantam area Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/05) malam. Dan ia mengutuk keras aksi teror tersebut. Padahal tidak lama lagi umat Islam akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. 

Anggota parlemen yang membidangi Komisi pertahanan, intelijen, dan luar negeri ini menyampaikan simpati dan belasungakwa yang mendalam korban serangan teroris ini. Dia berharap keluarga korban tetap tabah dan bersabar menghadapi musibah ini.

Lets Pray for Jakarta!,” katanya dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Jumat (26/05).

Politikus muda dari Partai NasDem ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar selalu waspada. Dan ia mengajak agar masyarakat terus melakukan kerjasama dengan pihak keamanan untuk menangkal ancaman gerakan radikalisme di Indonesia.

“Saya menghimbau, mari kita waspadai ancaman radikalisme berkedok agama yang membahayakan persatuan dan kehidupan demokrasi di Indonesia. Semoga Allah swt bersama kita semua," tuturnya.

Prananda menambahkan, saat ini Asia adalah sasaran dari ekstrimis berpaham Wahabisme, dan kelompok yang berjejaring dengan ISIS. Ini bisa dilihat dari kejadian di Marawi, Filipina, yang jadi negara terlemah di ASEAN.

Dia memperkirakan kondisi tersebut akan berpengaruh secara ideologis maupun keamanan ke Indonesia. "Indonesia harus siaga pada efek ikutan dari Filipina ini. Dan kemudian tidak boleh lengah sedikit pun dari bangkitnya para pengikut ISIS di Indonesia. Ini merupakan clear and present danger bagi ASEAN dan Indonesia khususnya," tandasnya.

Dia berharap Indonesia dapat segera mengorganisir secara diplomatik bantuan apapun yang diperlukan bagi Filipina. Hal ini agar ancaman tidak meluas dan sebaliknya, dapat menumpas seluruh jaringan ISIS di ASEAN.