Ambruknya Selasar BEI

Gedung Bursa Efek Indonesia dikejutkan dengan ambruknya selasar di Tower 2. Puluhan orang menjadi korban. apakah gedung ini masih layak beroperasi?

Ambruknya Selasar BEI
cctv ambruknya selasar bei

MONDAYREVIEW-Jakarta,  ambruknya mezanin gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/1) hingga kini masih dalam penyelidikan polisi. Meski demikian, hari ini  perkantoran di BEI tetap beroperasi secara normal.


Pengumuman ini disampaikan Direktur Cushman & Wakefield Indonesia, Farida Rihadi, yang menyatakan Tower 1 Gedung BEI akan berjalan seperti biasa. "Perdagangan bursa pun tetap berjalan normal," jelasnya. Namun untuk Tower 2 masih ditutup. Sebab Puslabfor Polri masih melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara. 

Di Tower 2 yang terdiri 32 lantai, ada sekitar 20 tenant yang menempati  gedung ini, dan kepastian operasi gedung ini masih menunggu informasi selanjutnya. Kedua tower gedung BEI berbeda masa pembangunannya. Tower 1 selesai dibangun pada 1994, sementara Tower 2 beroperasi pada 1997.
 

Senin kemarin,  Salah satu selasar di Tower 2 BEI ambruk dan memakan korban. Tidak ada korban jiwa. Korban yang terluka, kebanyakan mengalami patah tulang, sebanyak 72 orang.  Pihak pengelola gedung PT Cushman & Wakefield Indonesia mengaku siap akan bertanggung jawab atas biaya pengobatan para korban.
 

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto  jumlah korban sebanyak 72 orang. Kebanyakan rombongan mahasiswa Bina Darma Palembang yang tengah mengadakan kunjungan ke BEI. Tidak ada korban jiwa. Sebagian  mengalami patah tulang. Para korban luka ditangani di sejumlah rumah sakit, yakni 28 orang di RS Siloam, 17 orang di RSAL Mintohardjo, 20 orang di RS Jakarta, 7 orang di RS Pusat Pertamina, dan 1 orang di RS Tarakan. 
 

Direktur Cushman & Wakefield Indonesia Farida Rihadi menjelaskan, pihaknya rutin mengurus Sertifikat Layak Fungsi (SLF) Bangunan Gedung setiap tahunnya. Sehingga dia memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan berkala."Pemeriksaan berkala, karena gedung kan setiap tahun izin SLF. Untuk perpanjang izin SLF untuk kelayakan gedung," jelasnya.

 

Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan dalam jumpa pers di Balai Kota mengatakan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) akan habis bulan ini. Kelaikan gedung dicek terakhir kali oleh Pemprov DKI pada Mei 2017. 
 

"Inspeksi dilakukan, izin terakhir itu keluar di situ. SLF-nya itu berlaku sementara dan akan berakhir pada tanggal 25 Januari 2018. Jadi 10 hari dari sekarang," kata Anies.

 

Apakah gedung itu masih layak digunakan? Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.