Ali Imran: Keluarga Istimewa (2)

MONITORDAY.COM - Rahasia yang menjadikan keluarga Imran memperoleh kesistimewaan di sisi Allah dan di kalangan manusia tercantum pada ayat 35-37. Allah Swt berfirman:“Ingatlah ketika Isteri Imran berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena Itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
Maka tatkala isteri Imran melahirkan anaknya diapun berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan, dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya aku telah menamainya di Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (Pemeliharaan) Engkau dari pada Syaitan yang terkutuk, “Maka Tuhannya menerimanya (sebagi nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya.
Setiap Zakariya masuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata.Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?.Maryam menjawab,Makahana itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang di kehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS.Ali-Imran [2]:35-37)
Melalui ayat-ayat di atas, Allah menjelaskan mengenai rahasia keluarga Imran memperoleh posisi yang istimewa di sisi Allah dan di kalangan manusia.
Rahasia keluarga dimulai ketika Istri Imran mengandung anaknya dan Ia benar-benar memfungsikan perannya secara efektif dalam keluarga terkait dengan perencanaan dan proses pendidikan bagi anaknya.
Perencanaan pendidikan sudah didesain sejak anaknya dalam kandungan. Fokus an substansi pendidikan beroreintasi pada pengembangan dimensi ruhaniah. Disamping itu, Ia pun menjadi penentu dalam memilih lingkungan pendidikan yang kondusif untuk mendukung pengembangan dimensi ruhaniah tersebut.
Dan dengan bantuan Allah menjadi penentu pula dalam memilih pendidik yang kompeten untuk menyiapkan anaknya menjadi manusia seutuhnya. Semuanya itu dilakukan secara konsisten (istiqomah) serta diiringi dengan kepasrahan (tawakal) terhadap Allah dalam konteks pemenuhan kebutuhan jasmaniahnya.
Dengan demikian melalui ayat 35-37 ini, Allah mengajarkan kepada setiap keluarga mengenai best practice bagaimana menyiapkan pendidikan bagi anak keturunannya agar menjadi manusia seutuhnya dan mangantarkan keluarga memiliki posisi istimewa disisi Allah dan dikalangan manusia. Secara kronologis best practice tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, betapa pentingnya peran seorang Istri dalam menyiapkan pendidikan bagi anak keturunannya dalam sebuah keluarga seperti yang di lakukan oleh Istri Imran.
Kedua, focus pendidikan dan orientasi pendidikan pada pengembangan dimensi ruhaniah menjadi kunci penting untuk menghadirkan surga dilingkungan keluarga melalui kehadiran anak yang manusia seutuhnya.Bukankah rasulullah bersabda dalah sebuah hadist:”Surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu.”
Bukankah menurut informasi para akademisi orang tua di Australia menjadi sangat sedih ketika anaknya tidak mampu mengantri dan menghargai orang lain dari pada tidak bisa matematika? Hal ini pula yang dilakukan oleh Istri Imran.
Ketiga, demi mewujudkan anak menjadi manusia seutuhnya seperti yang dilakukan oleh istri Imran harus diawali dengan niat yang tulus dalam hati dan diungkapkan dengan nazar kepada Allah Swt bahwa anaknya akan dipersiapkan untuk menjadi orang yang berkhidmat terhadap-Nya,
Keempat, meskipun pada awalnya istri Imran berharap anaknya lahir dengan jenis kelamin laki-laki, tetapi Allah mengujinya dengan kelahiran anak perempuan. Istri Imran merealisasikan nazar secara tersebut konsisten (istiqomah) dan anaknya diberi nama dengan nama yang terbaik.
Kelima, betapa pentingnya memilih lingkungan pendidikan yang memiliki pendidik yang sholeh dan kompeten sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga cita-cita mewujudkan anak menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan harapannya dapat terealisasi secara efektif.
Keenam, betapa pentingnya keyakinan bahwa Allah Swt akan menjamin kebutuhan jasmaniah tanpa perhitungan selama masa pendidikan anak untuk mewujudkan manusia seutuhnya.
Pesan moral ayat ini, betapa pentingnya proposionalitas peran antara Ibu dan ayah dalam perencanaan dan proses pendidikan anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Allah membimbing manusia melalui best practice keluarga Imran. Wallahu’a’lam bis shawab.