Ade Erlangga: Program Merdeka Belajar Ciptakan Nalar Kritis Peserta Didik
Kebijakan "Merdeka Belajar" menjadi sangat penting sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

MONITORDAY.COM - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud RI), Ade Erlangga Masdiana mengatakan, kebijakan "Merdeka Belajar" yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka menghadirkan perubahan di dunia pendidikan.
Menurutnya, dunia pendidikan hari ini, masih mengemuka soal hafalan, artifisial, dan kurang mengedepankan penalaran atau analisis. Karena itu, kebijakan "Merdeka Belajar" menjadi sangat penting sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
"Wajar saat ini nalar kritis peserta didik tidak berkembang, karena tidak diberikan kebebasan dalam mempelajari suatu hal," kata Ade Erlangga kepada wartawan, Ahad (15/12/19).
Lebih lanjut ia menilai, saat ini jati diri atau kemerdekaan belajar dan variabilitas di sekolah kurang dikembangkan. Sehingga, menurutnya, peserta didik cenderung dipaksa untuk berpikir linear, mengikuti kondisi yang ada.
"Peserta didik jadi kurang berkarakter atau kurang berani untuk mengembangkan dirinya atau berkreasi, atau kurang diciptakan variabilitas untuk memilih atau mengembangkan potensinya," ujarnya.
Seperti diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim tak lama ini membuat kebijakan dengan motto "Merdeka Belajar". Kebijakan tersebut memuat 4 (empat) program pendidikan nasional, yakni Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.