7 (Tujuh) Adab Mendengarkan Khutbah Jumat
Saat khutbah jumat berlangsung, kita tidak boleh menyibukkan diri dengan hal apapun selain menyimak khotib menyampaikan pesan taqwa di atas mimbar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda:
إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ: (أَنْصِتْ) وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
“Jika kamu berkata kepada temanmu, “Diamlah” sementara imam sedang berkhutbah di hari jumat, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Hadits tersebut menegaskan bahwa saat khutbah jumat berlangsung, kita tidak boleh menyibukkan diri dengan hal apapun selain menyimak khotib menyampaikan pesan taqwa di atas mimbar.
Setidaknya ada beberapa anjuran dan etika bagi para jamaah Jumat saat mendengarkan Khotib menyampaikan khutbah. Berikut, 7 (tujuh) adab mendengarkan khutbah dari berbagai sumber yang dihimpun Monitorday.com
1) Menghadap Khatib
Jamaah dianjurkan untuk menghadap khatib dengan wajahnya. Ada dua alasan kenapa hal ini dianjurkan. Pertama, karena menjalankan etika berkomunikasi. Kedua agar jamaah memperoleh keutamaan menghadap kiblat. Syekh Zakariya Al-Anshari mengatakan:
ـ (وينبغي) أي يستحب للقوم السامعين وغيرهم (أن يقبلوا عليه) بوجوههم ؛ لأنه الأدب ولما فيه من توجههم القبلة
Artinya, “Seyogianya, maksudnya disunahkan bagi jamaah yang mendengarkan dan selainnya, menghadap khatib dengan wajah mereka karena sebagai bentuk etika dan agar mereka dapat menghadap kiblat,” (Lihat Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz I, halaman 258).
2) Diam dan Mendengarkan.
Jamaah disunahkan untuk diam dan mendengarkan secara seksama pesan khutbah yang disampaikan khatib. Anjuran ini berlandaskan firman Allah:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya, “Apabila dibacakan Al-Quran (khutbah), maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (Surat Al-A’raf, ayat 204).
3) Hindari yang Melalaikan
Saat khutbah berlangsung, jamaah hendaknya tidak mengobrol, bermain gadget, bergurau dan hal-hal lain yang dapat menghilangkan fokus dalam menyimak khutbah. Oleh karenanya, Nabi melarang orang yang bebicara saat khutbah berlangsung. Nabi bersabda:
إذَا قُلْت لِصَاحِبِك أَنْصِتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
Artinya, “Jika kamu katakan kepada temanmu, diamlah, di hari Jumat saat khatib berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna),” (HR Muslim).
4) Berdoa dalam Hati
Sebagaimana dijelaskan banyak hadits Nabi, terdapat satu waktu di antara satu kali 24 jam di hari Jumat yang sangat mujarab untuk dibuat berdoa. Ulama mengistilahkan waktu tersebut dengan “Sa’atul Ijabah” (waktu terkabulnya doa). Barang siapa berdoa di waktu tersebut, maka segala permintaannya akan terkabul.
Dalam hadits riwayat Al-Bukhari disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
Artinya, “Dari Sahabat Abi Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW menyebut hari Jumat kemudian berkomentar perihal Jumat, ‘Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya dalam keadaan beribadah seraya ia meminta kepada Allah sesuatu hajat, kecuali Allah mengabulkan permintaannya.’ Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya bahwa waktu tersebut sangat sebentar,” (HR Al-Bukhari).
5) Membaca Shalawat
Saat Khatib menyebut nama atau sifat Nabi, semisal ketika khatib membaca “Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”, maka jamaah dianjurkan untuk membaca shalawat. Bacaan shalawat tersebut dianjurkan tidak terlalu keras agar tidak mengganggu keberlangsungan khutbah.
6) Berdoa untuk Para Sahabat Nabi
Di bagian akhir khutbah kedua, biasanya khatib menyebut para nama sahabat seperti Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali. Maka, ketika mendengar nama mereka, jamaah disunahkan membaca taraddhi, yaitu mendoakan ridla untuk mereka, contohnya “Radliyallahu ‘anhum” (Semoga Allah meridhai mereka).
7) Meng-amini Doa-doa Khotib
Ketika khatib berdoa, jamaah dianjurkan untuk membaca “Amin”. Anjuran membaca “amin” dan taraddhi sebaiknya dilakukan tidak dengan suara yang keras agar tidak mengganggu.
Demikian 7 (Tujuh) adab saat mendengarkan Khotib menyampaikan khotbah Jumat. Semoga bermanfaat!