Soal Hasil Investigasi, Gerindra: PPP Sudutkan Tokoh Militer yang Maju di 2019
Gerindra mengutuk keras penyerangan ulama

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi hasil investigasi PPP soal rentetan penyerangan terhadap ulama.
Menurutnya, terlalu jauh apabila berkesimpulan adanya instabilitas keamanan, lalu muncul persepsi negara membutuhkan pemimpin yang berlatar belakang tegas dan memiliki kemampuan menjaga situasi tetap kondusif, yang dengan kata lain kemungkinan militer.
"Opininya sama saja menyudutkan TNI atau tokoh-tokoh Militer yang punya potensi maju dalam Pilpres 2019," katanya dalam pesan singkat kepada MONITORDAY.COM, Jumat (23/2/2018).
Ia menuturkan penyerangan terhadap ulama tetap harus diusut sampai tuntas oleh pihak Kepolisian. "Polisi harus bisa menemukan aktor pelakunya dan motif penyerangan terhadap ulama," imbuhnya.
Hal itu, lanjut Arief, harus bisa cepat terungkap sehingga tidak lagi menjadi keresahan umat Islam di Indonesia. "Kami sangat mengutuk keras penyerangan terhadap ulama," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Umum PPP, Romahurmuziy membeberkan hasil temuan tim pencari fakta yang dibentuk partainya dalam mengungkap penyerangan pada ulama. Pihaknya meyakini dalang penyerangan adalah mantan orang kuat dan memiliki kepentingan dalam Pilpres 2019.
Romy menyamakan kondisi saat ini dengan menjelang kejatuhan Presiden Soeharto yang notabene tokoh militer. Menurutnya, penyerangan serupa kala itu dilancarkan untuk membangun persepsi publik bahwa negara dalam kondisi tidak aman, sehingga harus dipimpin oleh Soeharto dan tidak coba-coba menurunkannya. Romy seraya memastikan bahwa Pemerintah saat ini yang notabene dipimpin kalangan sipil tidak mungkin melakukan hal tersebut.
[Yusuf T]