4 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Sya'ban

4 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Sya'ban
Ilustrasi orang sedang berdoa

MONITORDAY.COM - Ada 4 peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah terjadi di Bulan Sya'ban. Peristiwa-peristiwa ini bukan peristiwa biasa, melainkan peristiwa yang luar biasa. Apa sajakah peristiwa tersebut? Mari kita uraikan satu per satu:

1. Pemindahan Kiblat Ke Masjidil Haram

Pada mulanya, Nabi Muhammad menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat. Nabi Muhammad SAW mempunyai keinginan agar Masjidil Haram menjadi kiblat umat Islam. Allah SWT mengetahui dan mengabulkan keinginan ini. 

Allah SWT berfirman: “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS: Al-Baqarah (2): 144).

2. Penyerahan Buku Catatan Amal Kepada Allah

Dari ‘Aisyah r.a.. “Rasulullah ﷺ tidak pernah berpuasa (Sunah) lebih banyak melainkan di bulan Sya’ban, yaitu Beliau berpuasa pada bulan itu seluruhnya.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad). Para ulama berpendapat bahwa yang dilakukan Rasulullah SAW adalah memperbanyak puasa sunnah seperti Daud dan Senin Kamis. 

Usamah bin Zaid r.amenemui Rasulullah ﷺ dan bertanya, kenapa Rasulullah berpuasa lebih banvak di bulan Sya’ban dibandingkan bulauan lainnya?

Beliau memberikan penjelasan, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.” (HR. An Nasa'i)

3. Turunnya Syariat Anjuran Bershalawat

Ibnu Abi Shai Al Yamani mengatakan bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah.

Ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT berikut:

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS: Al-Ahzab : 56)

4. Turunnya Syariat Puasa Ramadhan

Ada yang berpendapat, kewajiban puasa Ramadhan diumumkan oleh Nabi ﷺ pada hari Senin, 1 Sya’ban 2 H.  Ibnu Jarir dalam kitab Jami’ul Bayan, berkata, “Pada tahun ini puasa bulan Ramadhan diwajibkan. Ada yang berpendapat: Puasa Ramadhan disampaikan kewajibannya pada bulan Sya’ban tahun yang sama.

Kemudian dikisahkan bahwa ketika Rasulullah ﷺ  tiba di kota Madinah beliau menjumpai kaum Yahudi berpuasa pada bulan Asyura. Beliau menanyakan hal itu kepada mereka, mereka menjawab, “Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan meneggelamkan bala tentara Fir’aun.”

Lalu beliau bersabda, “Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian.” Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa. Hadis ini disebutkan di dalam kedua kitab Shahih dari Ibnu Abbas.