Doa Memasuki Bulan Rajab Haditsnya Dhaif, Bolehkah Diamalkan?

MONITORDAY.COM - Setiap memasuki Bulan Rajab, beredar di masyarakat sebuah doa yang sangat populer. Bunyinya: Allahumma Baarik Lanaa fii Rajaba Wa Sya'baana Wa Ballighnaa Ramadhaan. Artinya, Ya Allah berkahilah kami pada Bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami kepada Bulan Ramadhan.
Doa ini secara matan atau kandungan tidak ada masalah. Isinya sangat bagus, karena berharap kita mendapatkan keberkahan pada bulan Rajab dan Syakban, serta berharap kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang mulia. Sayangnya, sanad dari hadits tersebut diketahui bermasalah.
Dilansir dari situs nu.or.id, Imam An-Nawawi menilainya dhaif (lemah). Imam At-Thabarani menggolongkannya sebagai hadits mungkar karena salah seorang perawinya yang bernama Zaidah bin Abir Riqad dinilai sebagai seorang rawi yang munkarul hadits. Ibn Abi Hatim juga menyebutkan bahwa Zaidah sering meriwayatkan hadits dari Ziyad An-Numairi, dari Anas bin Malik RA berupa hadits-hadits marfu’ yang munkar.
Sementara itu, Imam Abu Dawud mengakui, beliau tidak mengetahui sumbernya. Kemudian Ziyad bin Abdillah An-Numairi (salah seorang perawi lain dari hadits tersebut) juga dianggap dhaif oleh Ibnu Ma’in dan Abu Dawud. Ibn Hibban menilainya sebagai seorang yang munkarul hadits juga. Abu Hatim menegaskan, haditsnya dapat ditulis tapi tidak bisa dijadikan sebagai hujah (dalil).
Berdasarkan uraian di atas, tidak ada satupun ulama yang menshahihkan doa bulan Rajab. Oleh karena itu secara meyakinkan hadits doa bulan Rajab adalah lemah. Lantas dengan fakta ini, bolehkah kita membaca doa tersebut?
Dalam rangka kehati-hatian, kita boleh saja untuk membacanya asalkan tidak dianggap sebagai doa yang berasal dari Rasulullah SAW. Tidak dibacapun tidak mengapa karena memang bukan doa yang disunnahkan.