Jelang Moto GP Digelar di NTB, GP Mania Beraksi di NTT

Jelang Moto GP Digelar di NTB, GP Mania Beraksi di NTT
Ganjar Pranowo/ net

MONITORDAY.COM - Jika di Mandalika, NTB  akan segera berlangsung Moto GP maka NTT juga tidak mau kalah dengan menggelar deklarasi GP Mania. Yang pertama adalah ajang olahraga adu cepat mengalahkan lintasan sirkuit. Yang terakhir adalah manuver menaklukkan tikungan-tikungan politik menjelang kontestasi demokrasi Pemilihan Presiden di 2024.  

Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania, mendeklarasikan Ganjar Pranowo, untuk maju menjadi capres 2024, di di di Pantai Kelapa 6, Kelurahan Weri Larantuka Flores Timur NTT. NTT diharapkan, akan menjadi pelopor gerakan indonesia timur. untuk perubahan 2024. Ada kalangan pemuda, nelayan dan masyarakat NTT. Mengatasnamakan Ganjar Pranowo Mania (GP 1), mereka mengkonsolidasikan relawan pemenangan Ganjar yang terdiri dari nelayan, pedagang dan warga.

Deklarasi ini memberi sinyal bahwa Ganjar adalah tokoh nasional yang tidak hanya populer di Jawa atau masyarakat Jawa. Ganjar menjadi salah satu opsi terbaik bagi transisi demokrasi. Konsolidasi demokrasi membutuhkan pilihan yang cukup bagi konstituen untuk mendukung kader bangsa terbaik yang memiliki visi Indonesia Sentris dan memahami keberagaman dalam bingkai keindonesiaan.  

Dalam survei yang dipublikasikan pada 27 Februari 2022 Indopol Survey & Consulting mengungkapkan bahwa figur tokoh nasional yang menurut publik layak menjadi pemimpin Indonesia (Presiden) 2024, Ganjar paling dipilih publik dengan persentase 16,18 persen. Disusul Prabowo Subianto 15,85 persen, kemudian Anis Baswedan 14,88 persen. 

Sementara itu, ada nama Joko Widodo (5,28 persen), kemudian Ridwan Kamil (4,55 persen), Sandiaga Uno (4,76 persen). Indopol masih memasukkan variabel Jokowi dalam survei, hal ini menjadi catatan tersendiri bagi publik yang sebagian masih menginginkan stabilitas dan keberlanjutan pembangunan nasional. 

Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada 14 Maret 2022 merilis publikasi hasil polling mereka. Prabowo Subianto 27,2%. Sementara Ganjar Pranowo 16,3% dan Anies Baswedan 15,6%. Ketiga kandidat ini terus memimpin di berbagai survei yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh berbagai lembaga. 

Yang tak dapat dianggap angin lalu adalah elektabilitas Sandiaga Uno 7,9% yang menyusul di peringkat keempat dan Ridwan Kamil 5,8% menjadi juru kunci di lima besar. Masih ada waktu yang cukup bagi Sandi dan RK untuk memantapkan langkah mengejar elektabilitas dan mendapatkan tiket dari partai politik untuk maju sebagai kandidat capres atau cawapres. 

Elektabilitas Prabowo dan Sandiaga Uno tak dapat dipungkiri ditopang oleh popularitas mereka sebagai kandidat capres-cawapres pada pemilu 2019. Manuver cantik kedua tokoh ini bukan tidak mungkin akan mengembalikan lagi dukungan loyalis mereka pada pemilu 2024.