3 Hal Penting Agar Gadget dan Internet Bisa Mendorong Prestasi Akademik Anak
Sebagian orangtua cemas melihat rapor anaknya yang memperlihatkan penurunan prestasi akademik. Salah satu yang dituding menjadi penyebabnya adalah kecanduan anak pada gadget dan internet. Bagaimana membalikkan asumsi itu? Ada banyak kajian dan saran, 3 hal diantaranya bisa anda pertimbangkan sebagai langkah untuk mengantisipasi kebiasaan anak milenial di era digital.

Kecanduan gadget, game online dan internet mengancam prestasi dan kreatifitas anak-anak kita? Sebagian besar orangtua mungkin menjawab ya untuk pertanyaan di atas. Tetapi sebagian besar dari mereka juga mungkin tak berdaya atas kenyataan ini. Apalagi bagi mereka yang relative sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas di luar rumah sehingga tidak memiliki cukup waktu dengan anak-anaknya. Sebagian lagi mungkin bisa menjawab kegelisahan di atas dengan langkah-langkah yang jelas dan antisipatif. Pengetahuan dan keterampilan orangtua terkait parenting mungkin dimiliki orang tua tipe ini. Sehingga gadget dan internet justru bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahun dan kreatifitas anaknya secara maksimal.
Disamping kecanduan game online, salah satu kekhawatiran para orangtua adalah paparan materi pornografi. Banyak iklan konten porno yang masuk ke situs-situs game online. Bahkan beberapa game online memang dikhususkan dan mengandung materi yang masuk dalam kategori dewasa. Artinya disamping materi pornografi, konten tersebut juga memuat substansi kekerasan yang juga berbahaya bagi anak-anak. Tentu saja kecanduan pada geme online sendiri akan menghabiskan waktu dan perhatian anak.
Seiring dengan ketersediaan fasilitas internet, para orangtua mulai khawatir dengan prestasi belajar anaknya yang seringkali dikaitkan dengan aktivitas ‘bergadgetria’. Di saat penerimaan rapor, banyak orang tua yang terperanjat dengan kemerosotan belajar putra-putrinya. Saat itulah tudingan dialamatkan pada ketagihan berinternet yang mengganggu prestasi belajar. Apalagi di saat liburan sekolah, hampir sebagian besar waktu anak tersita untuk bermain game dan berinteraksi melalui media sosial.
Internet sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari dunia anak, termasuk anak usia sekolah dasar dan menengah. Gadget yang semakin terjangkau. Akses data atau koneksi internet yang tersedia di berbagai tempat, telah menjadikan internet semakin dekat dekat dengan keseharian anak. Berbagai piranti lunak terutama dalam bentuk aplikasi berbasis android sudah diakrabi bahkan oleh anak-anak yang berada di level PAUD. Bermain dan bersosialisasi dilakukan menggunakan dan melalui gadget dan internet.
Menghindarkan anak dari internet pasti tidak mungkin. Membatasi, mengarahkan, dan menjadikan anak lebih cerdas dalam menggunakan gadget dan internet lebih masuk akal. Berikut 3 hal yang bisa kita lakukan terkait pemakaian internet dan gadget.
- Berikan pemahaman tentang tanggungjawab. Secara dialogis, prinsip tanggungjawab ini sangat penting untuk disampaikan. Tumbuhnya kesadaran akan tanggung jawab adalah bekal terbaik bagi anak untuk menghadapi pilihan-pilihan yang ada di depan matanya. Ia harus faham bahwa gadget dan internet bisa membawa kebaikan dan keburukan. Dan akibat dari hal tersebut akan dirasakan dan dipikulnya.
- Berikan alamat web yang menarik terkait pembelajaran. Ada banyak web yang bisa dijadikan sumber informasi yang positip. Juga berbagai media sosial yang bisa digunakan untuk berbagi informasi termasuk tentang materi pembelajaran. Di web www.ducksters.com anak-anak bisa belajar tentang sejarah, biografi para tokoh, sains, dan geografi. Anak-anak kita bisa belajar tentang matematika melalui youtube. Beberapa video pembelajaran matematika sangat menarik bagi anak-anak.
- Dorong agar anak terllbat dalam komunitas dunia keilmuan di dunia maya. Komunitas yang berbasis pada minat sains, sejarah, atau hobi yang positip menjadi penting untuk dikenalkan kepada anak. Situs childsci.org menjadi ajang bagi anak yang ingin bergabung dalam komunitas pecinta sains. Komunitas ini juga banyak terdapat di media sosial. Sehingga minat anak bisa berkembang dan tersalurkan dengan baik. Disamping itu, anak-anak juga bersosialisasi dengan tema perbincangan dan diskusi yang positip.
3 hal tersebut menjadi awal dari keterlibatan orang tua dalam mengarahkan anak-anak dalam bergadget dan berinternet. Tentu saja keteladanan orangtua menjadi penting dalam tataran implementasi. BIla orangtua juga tidak bisa disiplin dan mengendalikan diri dalam penggunaan gadget dan internet, pasti akan sulit untuk bisa mengarahkan anak-anaknya dalam hal ini.
Disamping itu, upaya yang intens dalam suasana dialog yang terbuka dan demokratis sangat penting untuk dikedepankan. Mengingat orangtua tidak mungkin melakukan pembatasan-pembatasan tanpa didasari dengan internalisasi nilai dan penularan mental positip kepada anak. Dengan demikian, disamping aktivitas di sekolah, anak juga mendapat pembiasaan yang terjadwal di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya. Aktivitas luar-ruang yang menarik sesuai minat dan bakat anak menjadi salah satu hal pentying yang tidak saja diharapkan mampu mengurangi ketergantungan anak pada gadget, namun juga memberi keseimbangan dalam aktivitas fisik dan non-fisik.