Youtube dan Perkembangan Teknologi Kedokteran

Melalui Youtube orang berbagi banyak hal. Juga belajar tentang banyak hal. Meskipun untuk sekedar tahu bukan untuk menjadi ahlinya. Termasuk konsumen dan pasien yang ingin tahu tentang produk dan layanan di dunia kesehatan. Segala topik terkait kesehatan membanjir di berbagai kanal. Yang unik dan yang terbaru. Termasuk dalam teknologi terkini di dunia medis.

Youtube dan Perkembangan Teknologi Kedokteran
ilustrasi/ national.biz

MONDAYREVIEW.COM - Melalui Youtube orang berbagi banyak hal. Juga belajar tentang banyak hal. Meskipun untuk sekedar tahu bukan untuk menjadi ahlinya. Termasuk konsumen dan pasien yang ingin tahu tentang produk dan layanan di dunia kesehatan. Segala topik terkait kesehatan membanjir di berbagai kanal. Yang unik dan yang terbaru. Termasuk dalam teknologi terkini di dunia medis.

Diantara yang menarik dari dunia medis antara lain mencakup transplantasi organ, biomaterials, dan telemedicine. Masih banyak hal lain yang dapat diketahui publik.  

Transplantasi organ

Meskipun biayanya sangat mahal dan ketersediaan donor sangat terbatas pencapaian dunia kedokteran sudah mampu melakukannya. Transplantasi organ terutama ginjal dan hati sudah sering menjadi berita.

Transplantasi jantung pun sudah banyak dilakukan. Sangat menegangkan melihat jantung donor disimpan dalam box plastik seukuran bekal makan siang dan diterbangkan dari satu kota ke kota lain sebelum digunakan pada tubuh recipient (penerima organ). Tentu saja ada mekanisme ‘mesin’ yang membuat jantung tersebut terus berdetak memompa darah selama dalam perjalanan.

Tak mudah mencari donor organ. Apalagi jantung. Antriannya panjang. Ada lembaga swadaya masyarakat di beberapa negara yang fokus mencari calon pendonor organ. Selama penantian yang panjang jantung yang sudah benar-benar rusak bisa diganti dengan jantung buatan. Jantung ‘plastik’ itu punya kelemahan, perlu tenaga batere sehingga penggunanya harus menenteng batere yang terhubung ke dalam jantung buatan tersebut.   

Penggunaan biomaterial

Kita mungkin masih ingat kisah Dahlan Iskan di awal tahun ini. Sepuluh tahun setelah operasi transplantasi hati ia sakit parah lagi. Aorta atau pembuluh darah utama yang mengalirkan darah keluar dari jantungnya retak. Dokter memasukkan sten atau selang sepanjang 50 cm yang menyatu dengan aortanya. Itulah salah satu contoh penggunaan biomaterial dalam dunia kedokteran.

Biomaterials merupakan material sintesis yang dipakai untuk mengganti bagian dari sistem hidup atau untuk berfungsi secara terikat dengan jaringan hidup. Biomaterials pada dasarnya adalah material dari bahan hayati,  etiap substansi (selain obat) atau kombinasi substansi, sintesis atau alami, yang dapat dipakai pada perioda waktu tertentu, sebagai bagian atau keseluruhan sistem yang memperlakukan, menggandakan, atau mengganti setiap jaringan, organ, ataupun fungsi tubuh.

Biomaterials memiliki beberapa kekurangan. Tidak seperti organ yang memiliki fungsi kompleks, biomaterial hanya memiliki fungsi tunggal. Kemudian, Respon jaringan terhadap biomaterial biasanya berupa respon toksis (toxic response) dan respon asing tubuh (foreign body response). Kunci sukses dalam riset biomaterial adalah kolaborasi erat antara engineer, ahli kimia, dan dokter.

Seiring dengan perkembangan teknologi biomaterial itu ada perkembangan terknologi bioprinting. Jika berhasil risetnya bukan tidak mungkin jantung buatan tak lagi memerlukan donor. Bisa dicetak dan akan berfungsi sebagaimana jantung alami. Tak seperti jantung buatan yang memerlukan batere.

Telemedicine

Meningkatnya kemampuan jaringan digital dan teknologi informasi pada umumnya membuat dokter dan pasien dapat melakukan konsultasi jarak jauh. Dari yang sekeddar melalui aplikasi sampai penggunaan virtual reality dan augmented reality.

Telemedicine dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi (komputer, video, telepon, pesan) oleh seorang profesional medis untuk mendiagnosis dan merawat pasien di lokasi terpencil.

Penerapannya antara lain pada kunjungan tindak lanjut atau kontrol. Menggunakan perangkat lunak kesehatan untuk kunjungan tindak lanjut rutin tidak hanya lebih efisien untuk penyedia dan pasien, tetapi juga meningkatkan kemungkinan tindak lanjut, mengurangi janji temu yang terlewatkan dan meningkatkan keberhasilan pengobatan bagi pasien.

Juga untuk manajemen penyakit kronis jarak jauh. Meningkatnya tingkat penyakit kronis merupakan tantangan utama bagi sistem kesehatan kita. Ini adalah kandidat utama untuk penggunaan perangkat lunak telemedicine karena membuatnya lebih mudah dan lebih murah bagi pasien untuk mempertahankan kontrol atas kesehatan mereka.

Aplikasi lainnya untuk program pencegahan seperti penurunan berat badan dan berhenti merokok adalah kunci untuk mengurangi penyakit jantung dan sejumlah kondisi lainnya. Telemedicine dapat menjadi alat yang berharga dalam menghubungkan penyedia layanan dengan pasien untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil.

Perkembangan sesungguhnya tentu lebih menarik. Dan para ilmuwan kedokteran dan ilmuwan terkait yang paling memahami sampai dimana dan ke arah mana semua riset ini mengarah. Melalui artikel ini setidaknya pembaca Mondayreview sedikit ‘melek’ tentang teknologi terkini di bidang kedokteran.