Anies Lakukan Koordinasi dan Kaloborasi dengan Seluruh Stakeholders Tuntaskan Banjir

Tidak Salahkan Siapapun, Anies Fokus Tuntaskan Masalah Banjir 2020

Anies Lakukan Koordinasi dan Kaloborasi dengan Seluruh Stakeholders Tuntaskan Banjir
Ketua Lembaha Hikmah dan Kebijakan Publik, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Syahrul Hasan

MONITORDAY.COM-Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Anies Baswedan untuk menyalahkan pihak manapun akibat terjadinya musibah banjir awal tahun 2020 ini, karena Anies menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah musibah, dan musibah adalah kuasa Yang Maha Kuasa.

Musibah banjir awal tahun 2020 yang menimpa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah menjadi perhatian publik secara luas, mungkin karena ini terjadi tepat tanggal 1 Januari, hari libur nasional, dimana biasanya kebanyakan orang berekreasi atau bersantai dengan keluarga, teman, tetapi kemudian musibah banjir datang. Inilah takdir Yang Maha Kuasa, siapapun di muka bumi ini tidak ada yang mampu dan sanggup untuk menolaknya.

Dalam peristiwa bencana atau musibah seperti banjir, sudah pasti akan ada kerugian yang dialami; harta benda, bahkan sampai hilangnya nyawa. Pada situasi dan kondisi seperti ini, kerap kali yang di tunggu adalah pernyataan dan tindakan dari Pemerintah Provinsi (Daerah) atau Pemerintah Kota setempat. Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta pun merespond secara cepat dan tegas musibah di awal tahun 2020 dengan menginstruksikan jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk segera membantu korban banjir dengan mengoptimalkan semua fasilitas pemerintahan baik kantor kecamatan, kelurahan, sekolah, dan lainnya yang tidak terkena dampak banjir menjadi posko kesehatan, tempat pengungsian, dapur umum,  dengan menyediakan segala kebutuhan dasar yang menjadi standard dalam musibah banjir.

Bukan hanya memberikan instruksi dan perintah kepada bawahannya, Anies pun segera turun langsung ke lokasi–lokasi banjir untuk memastikan bahwa proses pertolongan dan evakuasi kepada warganya yang masih terjebak di rumah mereka dapat segera teratasi. Koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pun dijalankan. Menggandeng yayasan, perusahaan, dan pihak swasta lainnya pun langsung dieksekusi demi menolong warganya yang sedang tertimpa musibah. 

Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Anies Baswedan untuk menyalahkan pihak manapun akibat terjadinya musibah banjir awal tahun 2020 ini, karena Anies menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah musibah, dan musibah adalah kuasa Yang Maha Kuasa. Pagi, siang, malam, Anies terus memonitor dan terjung langsung ke Posko–Posko kesehatan, pengungsian dan juga dapur-dapur umum untuk terus memastikan warganya mendapatkan bantuan, baik itu pengobatan, makan, minum, dan lain-lain selama rumah mereka terendam oleh banjir.

Salah satu kondisi yang berat pasca musibah banjir adalah membersihkan sisa sampah, lumpur, bahkan merapikan kembali kondisi lingkungan yang telah rusak. Gagasan cerdas pun dihadirkan, #KerjaBaktiJakarta. 

Secara positif, gagasan ini menarik perhatian publik. ASN Pemprov DKI Jakarta dimandatkan untuk membantu #KerjaBaktiJakarta. Bahkan Anies pun terjung langsung ke lokasi untuk  sama–sama melaksanakan #KerjaBaktiJakarta. Banyak warga Jakarta yang tidak mengalami musibah pun ikut membantu kegiatan ini. Sebuah situasi yang sulit di dapatkan kembali di mana kebersamaan antara warga dalam membantu sesama, khususnya di Jakarta, telah terjadi.

Tetapi di jagat media sosial, Anies pun mendapatkan makian dan cercaan. Bully istilah millenialnya. Alih–alih mereka ber-empati atas musibah yang sedang terjadi, malah bullyan yang dilayangkan. Inilah risiko yang Anies dapatkan sebagai pejabat publik. Dalam ranah publik, unsur politis tidak bisa dikesampingkan. Rival politik Anies Baswedan tidak suka melihat dia begitu cepat, responsif dan cerdas dalam membuat kebijakan pada situasi bencana seperti ini yang kemudian kebijakannya menuai simpati publik yang positif dan luas. 

Anies tidak mau pusing dengan bullyan yang ada, karena baginya, mereka hanyalah lawan berpikir. Kecerdasan emosionalnya sangat teruji. Dia fokus untuk terus memastikan warganya mendapatkan kembali kehidupan normal mereka. 

Ayo warga Jakarta, kita support dan do’akan Anies Baswedan serta Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi musibah banjir ini.  Berikan apa yang kita mampu, walaupun itu hanya untain do’a kepada Sang Pencipta. Semoga musibah ini segera berlalu. Aamiin Yaa Rabbal “alamiin.