Wasekjen MUI : Pernyataan Amien Rais Bermaksud Baik, Untuk Introspeksi Partai Politik

Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan memberi tanggapan soal perkataan Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional mengenai adanya dikotomi "Partai Allah" dan "Partai Syetan". Menurutnya, Amien Rais murni secara normatif menyampaikan apa yang ada dalam al-Qur'an.

Wasekjen MUI : Pernyataan Amien Rais Bermaksud Baik, Untuk Introspeksi Partai Politik
Wasekjen MUI, Amirsyah Tambunan,

MONITORDAY.COM - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan memberi tanggapan soal perkataan Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional mengenai adanya dikotomi "Partai Allah" dan "Partai Syetan". Menurutnya, Amien Rais murni secara normatif menyampaikan apa yang ada dalam al-Qur'an.

"Itukan secara normatif ada dalam landasan al-Qur'an, jelas ayatnya kan," ujar Amirsyah kepada Monitorday.com, Rabu, (18/4/2018).

Yaitu dalam surat Al-Mujadilah ayat 19, ada istilah hizb syaitan, atau golongan syaitan, yaitu orang telah dikuasai syaitan dan menjadikannya lupa dalam mengingat Allah. Dan mereka itu disebut golongan yang merugi.

Sementara dalam surat Al-mujadilah ayat 22, ada istilah Hizb Allah, atau golongan Allah. Yaitu orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya.

Menurut Amirsyah, karena hal tersebut jelas ada ayatnya dalam al-Qur'an, maka harus dipahami secara Komperhensif dan integral, dan juga harus dipahami secara teks dan konteksnya.

"Misalnya dalam ayat tersebut dikatakan adanya hizbullah dan hizb syaitan, nah itukan disebut partai Allah yaitu membela agama Allah, sebaliknya partai syaitan bertentangan dengan ketentuan Allah, atau juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia," terangnya.

Ia menilai, saat ini terjadi kesalahpahaman terhadap pernyataan tersebut. Seharusnya jika ingin mengkontekstualisasikan ayat tersebut harus sesuai dengan sebab turunnya ayat tersebut.

Namun, ketika orang mengkontekstualisasikan ke partai Indonesia, inilah yang kemudian menimbulkan masalah. Seolah menuduh partai tertentu. Dan Ia menyebut Amien Rais tidak pernah menyebutkan satu partai tertentu terkait pernyataannya.

Kemudian, Dia juga meyakini Amien Rais tidak bermaksud menuduh salah satu partai tertentu. Tapi kalau ada yang merasa bahwa itu ditujukan ke partai tertentu, itu seharusnya menjadi urusan partai masing-masing.

Lebih dari itu, Ia justru menimbang perkataan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu harus dijadikan untuk muhasabah, atau intropeksi diri agar lebih baik dalam berdemokrasi.

"Semua pihak harus melakukan koreksi, instropeksi diri. Dalam bahasa agama disebut dengan muhasabah, untuk memperbaiki bangsa ini, karena partai itu merupakan pilar demokrasi, karena itu kebaikan harus dimulai dari partai-partai," pungkasnya.

[Mrf]