Kisah Di Balik Jenakanya Charlie Chaplin
humor, jenaka, Fun

MONITORDAY.COM- Charlie Chaplin adalah legenda dalam dunia film komedi tanpa suara. Gerakan pantomim jenakanya mendunia hingga kini. Setelah adanya film bersuara, film bisu terus diproduksi, tetapi makin jarang.
Charlie Chaplin membuat dua film bisu pada tahun 1930-an, dan mengurangi produksi filmnya setelah film bersuara menjadi lumrah. Media film bisu terus digunakan Charlie Chaplin hingga tahun 1936 dengan dirilisnya Modern Times. Setelah masa itu, film bisu hampir tak pernah digunakan lagi.
Pada artikel ini, Lakban ingin mengajak kamu menelusuri kisah hidup Sang Legenda Charlie Chaplin. Ternyata, di balik karyanya yang membuat banyak orang tertawa dan tersenyum, ada kepahitan hidup. Kerja keras dan kemandirian yang ‘terpaksa’ dilakukan di saat anak lain masih asyik bermain.
Begini kisahnya!
Charles Spencer Chaplin lahir di London, Inggris, pada 16 April 1889. Ayahnya adalah seorang vokalis dan aktor yang serba bisa. Ibunya, yang dikenal dengan nama panggung Lily Harley, adalah seorang aktris dan penyanyi opera.
Di usia sepuluh tahun, ayahnya meninggal dan ibunya sakit. Chaplin harus mandiri. Menggunakan segenap kemampuannya untuk bertahan hidup. Bersama saudaranya yang bernama Sidney, Charlie melangkah maju. Mencari penghidupan.
Chaplin berusia 9 atau 10 tahun, pada saat dia melakukan tur atau pertunjukan keliling. Duo bersaudara Charlie & Sidney mewarisi bakat alami dari orang tua mereka. Di usia muda mereka naik ke panggung sebagai kesempatan terbaik untuk berkarier.
Charlie membuat debut profesionalnya sebagai anggota kelompok remaja yang disebut "The Eight Lancashire Lads". Dengan cepat ia meraih popularitas sebagai penari tap. Tahu yang kamu tari tap dengan suara ketukan sepatu yang khas itu?
Ketika berusia sekitar dua belas tahun, dia mendapat kesempatan pertama untuk berperan dalam pertunjukan panggung yang resmi, dan muncul sebagai “Billy”, untuk mendukung William Gillette di film “Sherlock Holmes”.
Charlie memulai karir sebagai komedian di Vaudeville, yang akhirnya membawanya ke Amerika Serikat pada tahun 1910 sebagai pemeran utama bersama Fred Karno Repertoire Company. Maka sejarah pun mencatat Alf dan Amy Reeves, Muriel Palmer & Chaplin di atas kapal ke Amerika untuk tur Karno tahun 1910.
Dia mencetak hit langsung bagi penonton Amerika, terutama dengan karakterisasi dalam sketsa berjudul "A Night in a British Music Hall". Ketika rombongan Fred Karno kembali ke Amerika Serikat pada musim gugur 1912 untuk tur ulang, Chaplin ditawari sebuah kontrak film.
Chaplin akhirnya setuju untuk tampil di hadapan kamera pada saat berakhirnya komitmen Vaudeville pada November 1913. Dan pintu masuknya di dunia sinema terjadi pada bulan itu ketika dia bergabung dengan Mack Sennett dan Keystone Film Company.
Gaji pertama Chaplin USD 150 per minggu, tetapi keberhasilannya dalam semalam di layar mendorong produser film lain untuk memulai negosiasi dengannya. Kid Auto Races di Venice (1914), film pertama yang dirilis di mana Chaplin mengenakan kostum Tramp. Setelah menyelesaikan kontrak Sennett-nya, Chaplin pindah ke Essanay Company (1915). Sebuah lompatan besar mulai terasa.
Tahun berikutnya Charlie semakin terkenal dan dipuja. Penampilannya ditunggu publik. Maka ditandatanganilah kontrak dengan Mutual Film Corporation untuk jumlah yang jauh lebih besar untuk membuat 12 komedi dua-reel. Maka lahirlah film-film "The Floorwalker", "The Fireman", "The Vagabond", "One AM" , "The Count", "The Pawnshop", "Behind The Scene", "The Rink", "Easy Street" , "The Cure", "The Immigrant" dan " The Avonturir".
<div style="position:relative;height:0;padding-bottom:74.95%"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/8g3803sAfkE?ecver=2" style="position:absolute;width:100%;height:100%;left:0" width="480" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe></div>