Warga Perumahan JGC Produksi Lebih Banyak Bilik Disinfektan Pencegah Covid-19
Cara kerjanya yang simpel namun efektif membunuh bakteri dan virus mambuat banyak pihak yang memesan agar dibuatkan alat ini.

MONITORDAY.COM - Warga Perumahan Jakara Garden City (JGC) Cakung melalui Yayasan Fussilat saat ini terus memproduksi disinfectant chamber atau bilik disinfektan sebagai upaya mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).
Setelah pekan lalu unit pertama cukup berhasil diuji coba di perumahan JGC, Cakung, Jakarta Timur, kini bilik disinfektan tengah diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak mengingat banyaknya permintaan atas produk ini.
Acep Edy Setiawan, selaku pemilik workshop pembuatan bilik disinfektan mengatakan bahwa cara kerjanya yang simpel namun efektif membunuh bakteri dan virus mambuat banyak pihak yang memesan agar dibuatkan alat ini.
"Kita tahu alat ini akan mensterilkan tubuh kita dari virus. Cairan disinfektan yang disemprotkan dalam bilik efektif akan membunuh semua virus yang menempel di tubuh kita," ujarnya, saat dihubungi monitorday.com, Kamis (26/3).
Seperti diketahui, cara kerja bilik disinfetkan sangat mudah, yakni seseorang masuk ke dalam bilik tersebut selama kurang lebih 20 detik, biarkan cairan disinfektan tersebut disemprotkan ke seluruh tubuh sambil memutar badan.
"Karena kita tidak tahu mungkin virus itu menempel di baju kita, celana kita, topi kita. Dan saya rasa cara ini efektif, mengingat di Vietnam, sebagai negara yang pertama kali menggunakan alat ini telah membuktikan bisa mengatasi Covid-19. Karena alat ini dipasang di banyak titik," ujar Acep.
Sebenarnya, masyarakat yang ingin membuat alat ini sendiri pun juga mudah. Bayu, warga JGC yang ikut membuat alat ini mengungkapkan, bahwa dengan bahan-bahan sederhana dengan harga yang terjangkau sudah bisa membuat alat ini sendiri.
"Kalau bahan-bahannya ada besi untuk kerangkanya, mesinnya pakai mesin pengembunan, polikarbonat untuk tutup, dan kayu untuk dasar mesin," ujarnya.
Ia mengatakan, bilik disinfektan ini juga bisa berbeda mekanismenya. Ada yang disinfektannya disemprot, ada juga yang diembunkan. Namun Bayu menilai, cara diembunkan lebih efektif karena bisa lebih meresap ke pori-pori kain yang dikenakan.
"Adapun cairan disinfektan yang digunakan juga bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko kimia. Kalau kita menggunakan Rodalon dengan perbandingan 20 ml berbanding 10 liter air. Saya kira itu aman dan cukup efektif," ujar dia.
Bayu mengklaim, efektifitas penggunaan bilik disinfektan dalam membunuh virus termasuk Covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai angka 95-97 persen.
Acep selaku pemilik workshop mengaku terbuka jika ada masyarakat yang ingin belajar membuat sendiri alat ini. Ia menegaskan, tujuan pembuatan alat ini bukan semata kepetingan komersil, tetapi lebih luas untuk melindungi masyarakat dengan mencegah penularan Virus Corona.
"Namun jika memang ingin memesan produk ini bisa silahkan langsung hubungi kami, atau langsung mendatangi tempat pembuataannya," ucapnya.
Asep mengatakan, selain menggunakan alat ini, masyarakat juga tetap harus menaati himbauan pemerintah seperti melakukan physical distancing maupun menerapkan pola hidup sehat.
Sementara itu, Rendra salah satu pembeli, mengungkapkan ketertarikannya membeli produk ini karena melihat di pemberitaan media bahwa produk ini dipakai di berbagai tempat untuk mencegah virus Corona.
Menurut pria yang berasal dari Tebet, Jakarta Selatan itu, di tengah kondisi wabah seperti ini harus ada upaya keras dalam menghindari penularannya. Ia mengatakan, pencegahan melalui alat ini dinilai cukup efektif membunuh virus yang menepel di tubuh.
"Adapun soal harganya saya rasa pantas dengan produknya. Tidak terlalu mahal, dan tidak terlalu murah juga. Yang terpenting masyarakat aman lah," tukasnya.