Harga BBM Subsidi Diprediksi Ikut Naik April Mendatang

Asumsi Pemerintah soal harga minyak mentah meleset

Harga BBM Subsidi Diprediksi Ikut Naik April Mendatang
Foto: dok. istimewa

MONITORDAY.COM - PT Pertamina (Persero) pertanggal 24 Februari 2018 kembali menaikan harga jual beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Terkait hal ini, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman mengatakan BBM nonsubsidi mau tidak mau memang harus mengikuti tren harga minyak dunia.

Namun, ia menuturkan ada catatan penting yang menjadi perhatian, yakni soal asumsi Pemerintah terkait harga minyak mentah yang ternyata meleset jauh. Harga minyak mentah AS kini mencapai USD 63,55/barel dan harga minyak Brent International mencapai USD 66,95/barel. Sebelumnya, Pemerintah memperkirakan harga minyak mentah senilai USD 48/barel.

"Dampaknya, karena asumsi Pemerintah terkait harga minyak mentah keliru, subsidi energi yang dipatok pemerintah di tahun 2018 sebesar Rp 30 triliun dengan asumsi harga minyak USD 48/barel masih kurang," katanya dalam pesan singkat kepada MONITORDAY.COM, Minggu (25/2/2018).

Atas dasar itu, Jajang lantas memprediksi bahwa kemungkinan besar di bulan April mendatang, harga BBM subsidi juga akan ikut dinaikan Pemerintah melihat tren kenaikan harga minyak mentah dunia.

Hal tersebut lantaran menurutnya Pemerintah lewat Kementerian ESDM sudah berjanji untuk tidak akan menaikan harga BBM subsidi hingga bulan Maret ini. "Setidaknya masyarakat kelas bawah bisa sedikit lega sampai bulan Maret ini," tandasnya.

Untuk diketahui, diantara BBM nonsubsidi yang mengalami kenaikan harga yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. Di Jakarta, Pertamax yang tadinya Rp 8.600 /liter naik Rp 300/liter menjadi Rp 8.900. Harga Pertamax Turbo naik Rp 500/liter dari sebelumnya Rp 9.600 menjadi Rp 10.100.

Kenaikan juga terjadi di produk Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 9.250/liter menjadi Rp 10.000/liter. Sedangkan Dexlite yang sebelumnya Rp 7.500/liter menjadi Rp 8.100/liter.

[Mrf]