Warga Natuna Menolak Daerahnya Dijadikan Karantina Bagi WNI dari China
Warga Natuna Menolak Daerahnya dijadikan tempat karantina bagi WNI yang dievakuasi dari Cina akibat merebaknya virus Corona.

MONITORDAY.COM - Sudah jatuh ditimpa tangga. Inilah kata yang tepat dialamatkan kepada warga Natuna. Bagaimana tidak, mereka tidak saja terusir dari laut mereka namun dipaksa harus menerima kebijakan pemerintah yang dinilai kurang fair, yakni Pulau Natuna dijadikan tempat karantina bagi WNI yang dievakuasi dari Cina akibat merebaknya virus Corona.
Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Andes Putra geram dengan keputusan pemerintah karena masyarakat setempat tidak ingin tertular virus Corona jika WNI Cina tersebut dikarantina di Natuna.
Hingga saat ini puluhan masyarakat datangi kantor DPRD Natuna untuk menolak kedatangan WNI dari Cina tersebut. Rapat Dengar Pendapat (RDP) pun dilaksanakan secara mendadak. Keputusannya, masyarakat dan DPRD sepakat menolak kedatangan 243 warga negara Indonesia yang berada di Wuhan (Provinsi Hubei), dan kota-kota sekitarnya.
Pemerintah, kata Andes seharusnya mengajak seluruh pihak duduk bersama dan membahas karena warga Natuna menolak dengan tegas kehadiran WNI China yang tak diundang. Dia mempertanyakan motif pemerintah menjadikan Natuna sebagai transit WNI China tersebut. Persoalan kedaulatan yang belum selesai, kini Natuna harus dirundung nestapa menerima WNI China yang terkena virus Corona.
Penolakan juga datang dari Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, di Tanjungpinang, yang mengatakan, tidak adanya koordinasi antara Pemerintah pusat mengenai evakuasi bagi kurang lebih 243 warga negara Indonesia yang berada di Wuhan (Provinsi Hubei), dan kota-kota sekitarnya.
“Kitakan tidak tau, tiba-tiba di evakuasi ke Natuna, tidak ada konfirmasi ke daerah, seperti memaksakan kehendak,” kata Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti melalui pesan tertulis yang diterima oleh wartawan, sabtu (1/2/2020)
Menurut Ngesti, penolakan lokasi karantina WNI dari Cina tersebut dikarenakan berada di daerah padat penduduk. Pemerintah pusat menempatkan lokasi karantina WNI dari Cina di daerah Hanggar Lanud Raden Sajad dan daerah Marinir di Stengar, Natuna.
“Kita menolak karena antisipasi terhadap masyarakat seperti apa, tidak ada koordinasi, ini informasinya kita dapat dari luar, tidak dari dalam,” ujarnya.
Masyarakat di Natuna hingga saat ini masih menggelar protes ke Pemerintah pusat mengenai penempatan Natuna sebagai lokasi karantina WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Masyarakat menggelar aksi unjuk rasa hingga ke Bandara Raden Sajad, Natuna.