Wakil Wali Kota Cirebon Nilai Perempuan Jadi Garda Terdepan di Tengah Ancaman Covid-19

Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati tampaknya merasakan nikmatnya seruput KOPI PAHIT dengan racikan berbeda. Dia menilai sajian KOPI PAHIT kali ini penuh aroma kejujuran, mampu menggugah dan memantik semangat perempuan Indonesia sebagai garda terdepan ditengah ancaman Covid-19.

Wakil Wali Kota Cirebon Nilai Perempuan Jadi Garda Terdepan di Tengah Ancaman Covid-19
Wakil Walikota Cirebon, Hj. Eti Herawati (dok: monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Peringatan Hari Kartini 2020 diselimuti dengan duka. Biasanya kegiatan menyambut Hari Kartini ramai digelar di berbagai lembaga pemerintah dan swasta. Namun tahun ini, perayaan emansipasi perempuan Indonesia berbarengan dengan pandemi covid-19 telah memberikan pitah hitam.

Perempuan yang bekerja di sektor pelayanan publik langsung, seperti Tenaga Medis dan Staf Medis lainnya yang 90% adalah kaum hawa, Polwan, Prajurit wanita TNI, Pekerja Imigran dan Pekerja Pabrik yang lebih didominasi oleh kaum Kartini paling rentan terkena imbas virus yang beasal dari Kota Wuhan.

Mereka harus berjibaku dan terdepan melayani publik juga memainkan perannya dirumah ditengah ancaman Covid-19, sehingga perjuangan perempuan tidak hanya menyuarakan emansipasi tapi juga berjuang atasi pandemi ini.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Cirebon, Hj. Eti Herawati dalam diskusi virtual KOPI PAHIT jilid III, kamis sore (23/4/2020) bertajuk Kartini: Dari Emansipasi Hingga Atasi Pandemi.

Menurut Eti, Pemerintah Kota Cirebon merasakan kondisi saat ini sangat sulit. Betapa tidak, implikasi pandemi sangat memukul denyut nadi perekonomian Kota Cirebon yang bertumpu pada sektor jasa, seperti hotel, pusat perbelanjaan dan restoran. Seperti diketahui, Kota Cirebon yang terkenal dengan kuliner, salah satunya empal gentong pun meratapi duka karena corona ini. 

"Kami sudah koordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Jujur, kondisi ini  sangat sulit diantasipasi. Beberapa pusat perbelanjaan, hotel dan restaoran sudah tutup. Jika teman-teman ke Kota Cirebon pasti gak click kalau gak nyicipin empal gentong tapi lagi-lagi, wabah ini membuat seluruh sektor bisnis terhenti" akuinya.  

Lebih lanjut, Ety menjelaskan, imbas dari penutupan sektor bisnis strategis telah berdampak ke sektor lainnya, yang mengalami tekanan karena masyarakat sudah tidak beraktivitas di luar rumah sehingga daya beli pun menurun.

Fokus kepada bantuan warga

Pemerintah kota menurutnya, mengarah pada skema penyaluran bantuan sosial dan seluruh anggaran daerah saat ini terfokus pada bantuan warga.

Diakui, Skema stimulus ekonomi ditengah kondisi seperti ini, rasanya tidak efektif karena hulu hingga hilir sudah terhenti. 

Selain itu, Pemkot Cirebon juga terus berupaya memutus mata rantai sebaran Covid-19 di Kota Cirebon. Selain mencatat jumlah pendatang, Pemkot Cirebon mulai melakukan penyekatan di tingkat RT dan RW.

"Kami terus mendata secara ketat pendatang yang masuk ke Kota Cirebon. Pendataan ini penting sekali di tingkat RT dan RW merupakan solusi efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kami juga berikan stimulan kepada RT da RW karena sebagai garda terdepan juga," ucapnya.

Pemantauan di tingkat RT dan RW bisa dilakukan sampai warga dinyatakan negatif covid-19. Oleh karena itu, resiko penularan covid-19 dapat dikurangi.

Sementara mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kata Eti,  hingga hari ini Pemda Kota Cirebon masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar. 

Saat diskusi berlangsung, Eti tak kuasa menahan air mata. Ia merasakan duka yang terdalam karena ada warganya yang dinyatakan positif corona.

Dengan suara yang bergetar, Eti membenarkan ada salah satu karyawan medis, perawat, positif Corona. Tindakan screening pun dilakukan terhadap 19 orang dan 18 orang dinyatakan negatif. Sementara, 1 orang dinyatakan positif. Peningkatan pasien positif virus ini tidak bisa dipungkiri, kian meningkat.

Menyikapi musibah ini, Eti selalu yakin dan optimis bahwa perempuan lebih tanggap dan bisa menyiasati kondisi kritis. Imbauan #Stay at home memiliki makna positif, perempuan lebih fokus memberikan edukasi terbaik dan juga bisa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan-kegiatan produktif.

"Realistis, kami masih bisa menyokong selama 3 bulan kedepan, jika dihitung anggaran, rasanya tak mungkin, kota kecil ini dengan segala kemampuan harus berjuang keluar dari kondisi terpahit. Karenanya, optimisme terus dibangun, dan tetap positif mengikuti protokol kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan," ajaknya. 

Kopi Pahit tidak pernah berpura-pura manis, selalu jujur

Diakhir perbincangan, Eti menutup paparanya dengan mengucapkan selamat hari kartini seraya berkata Kopi Pahit tidak pernah berpura-pura manis, selalu jujur. Dengan kejujuran masyarkat ditengah covid-19 ini, khususnya menyampaikan riwayat kesehatan sehingga tindakan preventif bisa segera dilakukan. Hal ini penting, demi kebaikan bersama.

" KOPI PAHIT hari ini mantap, menggugah dan memantik semangat perempuan Indonesia tetap berdaya, yang bisa jinakkan Covid-19 tampaknnya Perempuan," tandasnya.

Tak lupa, Ia pun memberikan nutrisi motivasi kepada peserta yang sebagaian besar perempuan bahwa perempuan Indonesia khususnya Kota Cirebon harus menilai pandemi ini secara positif bahwa dibalik persitiwa pasti ada hikmah yang tersirat didalamnya. Seraya berharap, semoga  musibah ini bisa selesai setelah Ramadhan ini.

"Pergolakan, rentetan problema, sanjungan, ujian serta kesulitan dan tantangan, dari situlah kita dapat menemukan mutiara-mutiara hikmah di balik setiap peristiwa,Insha Allah, setelah ramadhan ini, ada perubahan besar sehingga kita bisa lalui musibah ini,” pungkasnya.

“Segala sesuatu terjadi atas seizin Allah dan jikalau Allah berkehendak menjadikan  atau menggerakan sesuatu, pasti dibalik itu ada hikmahnya," tambahnya kemudian.

Diskusi virtual KOPI PAHIT yang di pandu oleh M. Natsir Amir ( Presiden Kopi Pahit) berjalan sukses.

Selain Hj. Eti Herawati selaku Wakil Wali Kota Cirebon, turut hadir pembicara inspiratif lainnya. Diantaranya Gubernur Jawa Timur (Hj. Khofifah Indar Parawansa) HM. Muchlas Rowi (CEO Monday Media Group), yang diwakili oleh Ma'ruf Muttaqien (Pimred Monitorday.com), Kombes Pol, Dr. Sulastiana (Kepala Lembaga Pelatihan Profesi Kepolisian Republik Indonesia), Lely Pelitasari Soebekty, S.P., M.E (Wakil Ombudsmas RI), Dr. Nimmi Zubainarni, S.Pi., M.Si (Penasehat Menteri KKP/Wakil Dekan Sekolah Perikanan IPB), dr. Lula Kamal (Public Figure/Aktivis Sosial) dan Nelly Marinda (Praktisi Perikanan).