Ikatan Advokat Muslim: Seharusnya Sukmawati Belajar dari Ahok
Seharusnya Sukmawati belajar dari kasus Ahok tentang penistaan agama yang telah menimbulkan kegaduhan luar biasa di masyarakat dan kasus tersebut telah berkekuatan hukum tetap.
Redaktur MMG
MONITORDAY.COM - Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) mengatakan puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri dapat menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal IKAMI, Djudju Purwantoro bahwa puisi tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan dan konflik horizontal lantaran menyinggung umat Islam.
"Dengan mengutip kata-kata syariat Islam dan Azan yang merupakan hal sensitif, yang justru dia akui dan sadari tidak mengerti tentang syariat Islam, tapi malah menyebut dan membanding-bandingkan masalah cadar dan suara Azan dengan hal-hal lain yang tidak terkait dengan akidah Islam," kata Djudju di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Selain itu, dengan beredar luasnya puisi tersebut melalui media sosial, pihaknya menduga hal tersebut merupakan perbuatan melawan hukum sesuai Pasal 28 ayat (2) UU ITE No.18/2016, juncto Pasal 45A ayat (2) UU ITE No.18/2016 dan Pasal 156 KUHP.
"Seharusnya Sukmawati belajar dari kasus Ahok tentang penistaan agama yang telah menimbulkan kegaduhan luar biasa di masyarakat dan kasus tersebut telah berkekuatan hukum tetap," imbuhnya.
Untuk itu, Djudju meminta pihak Kepolisian segera melakukan tindakan hukum atas kasus tersebut, karena delik pidananya merupakan delik biasa atau formal sehingga tidak memerlukan lagi pelaporan dari masyarakat.
"Demi menghindari situasi yang tidak kondusif lebih meluas dan guna penegakan hukum yang adil tanpa diskriminasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pembacaan puisi berjudul 'Ibu Indonesia' oleh Sukmawati Soekarnoputri tersebar luas melalui media sosial dan menjadi polemik lantaran menyinggung soal Islam. Puisi itu sendiri dibacakan dalam memperingati 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu (28/3).
