Wacana Pemekaran Papua, LIPI : Usulan Pemekaran Tidak Murni Soal Kesejahteraan
Pro dan kontra ini menurut saya perlu dilihat dalam konteks Papua sebagai daerah konflik akan berbeda dengan daerah lain yang normal. Tidak ada tujuan sama bagaimana membuat Papua lebih baik. Usulan pemekaran tidak murni untuk sejahterakan masyarakat.

MONITORDAY. COM - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth mengatakan wacana pemekaran Papua semakin deket setelah pertemuan para tokoh Papua dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019. Sehingga, pro dan kontra akhirnya mencuat.
“Pro dan kontra ini menurut saya perlu dilihat dalam konteks Papua sebagai daerah konflik akan berbeda dengan daerah lain yang normal. Tidak ada tujuan sama bagaimana membuat Papua lebih baik. Usulan pemekaran tidak murni untuk sejahterakan masyarakat,” kata Adriana di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (05/03/2020).
Selain itu, Adriana berharap pemerintah pusat dapat mengkaji lagi dari berbagai aspek mulai dari politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi, termasuk kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Papua. Bahkan, pemerintah pusat perlu membahas secara komprehensif dengan seluruh elemen di Papua.
“Bagi saya pemekaran menjadi sebuah keniscayaan tapi dengan catatan. Pro dan kontra ini mungkin perlu diakhiri dengan kesepakatan. Pemerintah harus benar-benar lakukan kajian dan berdiskusi dengan segenap lapisan yang ada di Papua,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi di periode keduanya (2019-2024) mengulirkan wacana pemekaran wilayah atau Pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Papua.