Video BeragamituBasukiDjarot Tak Sejalan Semangat Ahok-Djarot Merawat Keberagaman

Isi materi video kampaye Ahok-Djarot tidak sejalan dengan semangatnya yang selama ini ingin merawat keberagaman.

Video BeragamituBasukiDjarot Tak Sejalan Semangat Ahok-Djarot Merawat Keberagaman
Video Ahok-Djarot

MONDAYREVIEW.COM- Video kampeye  #BeragamituBasukiDjarot terus menuai kecaman dari semua pihak. Kali ini, Perkumpulan Indo Digital Volunteer melaporkan video iklan kampaye paslon nomor 2 ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena diduga terdapat indikasi pelanggaran.

Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer Anthony Leong mengungkapkan bahwa isi materi video berdurasi dua menit tersebut tidak sejalan dengan semangat Ahok-Djarot merawat keberagaman. Pasalnya selama ini Paslon yang diusung PDI Perjuangan ini selalu menggaungkan soal kebhinnekaan, Pancasila, dan persatuan.

“video kampaye ini malah menampilkan visual dengan suasana mencekam, sehingga menginterpretasikan bahwa warga DKI Jakarta seolah belum siap menerima keberagaman,” Katanya di Jakarta, Selasa (11/4).

Menurutnya, gelaran pilgub DKI Jakarta harus diisi adu gagasan yang menjadi solusi penyelesaian permasalahan Jakarta yang semakin komplek. Bukan malah disibukan isu-isu SARA yang selama ini tidak menjadi permasalahan di Jakarta.   

"Kita inginkan demokrasi yang sejuk, kita ingin value dari pilkada ini diiisi dengan gagasan. Jadi, bukan isu-isu kekerasan, dan Sara seperti yang ada di video tersebut yang ditunjukkan,” jelasnya.

Baginya laporan yang dia lakukan menjadi early warning agar tim Ahok-Djarot berkampanye lebih positif. Serta tidak menayangkan kembali iklan kampanye tersebut. "Kami ingin memberi early warning kepada tim Ahok-Djarot agar tidak menampilkan video ini sebagai iklan kampanye yang resmi," kata Anthony yang juga pakar digital marketing.

Didampingi advokat Mahfudz Latuconsina, Perkumpulan Indo Digital Volunteer melaporkan video iklan Ahok-Djarot ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dalam laporannya, Perkumpulan Indo Digital Volunteer memaparkan beberapa potong gambar iklan kampanye yang diambil dari situs Youtube dan tidak ditampilkan di lembaga penyiaran.

Diantaranya adegan kekerasan oleh demonstran terhadap seorang ibu dan anaknya yang berada di dalam mobil, kemudian demonstrasi anti China yang dilakukan orang-orang berpeci dan sorban dengan spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina' sebagai latar belakang. Serta beberapa cuplikan adegan yang mengundang kontroversi.