Tuntaskah Kasus Novel di Tahun 2018?

MASIH ingatkah dengan kasus Novel Baswedan? Mudah-mudahkan, kasus ini tidak tenggelam di tahun 2018, karena terkalahkan dengan isu-isu panas lainnya, terutama seputar pilkada.

Tuntaskah Kasus Novel di Tahun 2018?
novel baswedan

MASIH ingatkah dengan kasus Novel Baswedan? Mudah-mudahkan, kasus ini tidak tenggelam di tahun 2018, karena terkalahkan dengan isu-isu panas lainnya, terutama  seputar pilkada.

 

Rencananya, penyidik senior KPK Novel Baswedan akan kembali menjalani operasi di Singapura. "Menunggu selaput kiri yang sudah dioperasi kemarin tumbuh secara keseluruhan. Sementara direncanakan akhir Januari atau awal Februari, insyaallah," ujar Novel Baswedan.

 

Pertumbuhan di bagian putih saat ini belum maksimal. Padahal bagian ini berfungsi memasok 'makanan' pada bagian hitam mata dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal. Diperkirakan masih butuh waktu 1 sampai 2 bulan lagi sebelum operasi bagian hitam.

 

Novel Baswedan dirawat pada 12 April 2017 di sebuah rumah sakit di Singapura setelah penyerangan terhadap dirinya, yang merusak matanya hingga 95 persen akibat tersiram air keras.

 

Novel harus menjalani operasi ulang tahap pertama pada 6 Desember tahun lalu karena pertumbuhan jaringan putih mata kirinya belum maksimal. Operasi ini dilakukan dengan menempelkan jaringan gusi pada mata kirinya, untuk memperbaiki pertumbuhan jaringan putih mata. Operasi itu dilakukan setelah perawatan dan pemulihan sebelumnya tidak membawa hasil terhadap mata kiri Novel.

 

Kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Polisi masih belum bisa menangkap siapa pelaku di balik aksi keji itu. "Kalau dari sudut teknis, mestinya, kasus ini mudah diusut. Bahkan orang lari dari penjara belum 24 jam sudah ketangkap. Masa kasus Novel tidak bisa," kata Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

 

Tahun 2017 menjadi tahun kelam bagi potret pemberantasan korupsi di Indonesia.. Pada 11 April lalu, Novel Baswedan yang baru pulang shalat Subuh dari masjid di dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, diserang oleh dua orang tak dikenal. Dengan menggunakan sepeda motor, kedua orang itu menyiramkan air keras ke wajah Novel.

 

Berbagai cara ditempuh kepolisian untuk mengusut kasus ini. Polisi sudah membentuk tim berisi ratusan personel dari Polres, Polda dibantu Mabes Polri. Polisi juga meminta bantuan Australia Federal Police (AFP) guna mempelajari gambar rekaman CCTV.

Polisi juga sempat memeriksa empat orang diduga terlibat dalam penyiram tersebut. Namun belakangan, keempat orang tersebut dilepas. Alasannya, berdasarkan keterangan para saksi, keempatnya memiliki ciri-ciri berbeda dengan pelaku dari rekaman CCTV.

Misteri kasus ini mulai terang setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis sketsa wajah diduga pelaku. Tito menunjukkan sketsa wajah tersebut usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara.

Sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan seorang saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan. Diduga, orang itu merupakan pengendara sepeda motor yang membonceng pelaku penyerangan terhadap Novel. Kendati begitu terduga pelaku tak kunjung dibekuk.

 

Desakan publik agar polisi segera menuntaskan kasus ini  belum berhenti. Para tokoh, pegiat antikorupsi, media, dan aktivis HAM terus mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengungkap misteri kasus ini. Bahkan mendesak pimpinan KPK agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap pelaku penyiram Novel dan tokoh intelektual di balik teror itu.  Kasus ini diduga berkaitan dengan mega korupsi e-KTP yang tengah disidik oleh Novel.

 

Hingga tahun berganti nampaknya pengusutan kasus penyiraman Novel tak kunjung menemui titik terang. Belum tuntasnya kasus penyiraman Novel pun dinilai menjadi salah satu catatan buruk dalam proses penegakan hukum di Indonesia.

Kasus Novel diharapkan tuntas pada tahun 2018,  karena agenda pemberantasan korupsi seharusnya selalu dikaitkan dengan kasus Novel. Karena, teror serupa bisa saja menimpa penyidik lainnya. Semoga tabir kasus Novel Baswedan tersingkap di tahun 2018. (elbach)