Transformasi SDM Jadi Kunci Dorong Digitalisasi UMKM

SDM merupakan kunci mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas di tengah pandemi saat ini.

Transformasi SDM Jadi Kunci Dorong Digitalisasi UMKM
Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono/ Istimewa

MONITORDAY.COM  -Transformasi sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci mendorong digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan produktivitas di tengah pandemi saat ini.

"Peningkatan produktivitas pada UMKM juga perlu didukung oleh strategi pengembangan UMKM secara end to end yang mencakup penguatan manajamen usaha, peningkatan kualitas barang, perluasan akses pasar, dan peningkatan kapasitas SDM yang dibekali keterampilan mengenai teknologi digital," kata Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Pandangan yang yang juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan. Menurutnya  ada tiga tantangan transformasi ketenagakerjaan sebagai dampak revolusi industri 4.0, yaitu transformasi skill, transformasi pekerjaan, dan transformasi sosial.

"Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan inovasi dalam mempersiapkan kompetensi tenaga kerja, termasuk pentingnya mengubah mindset dan meningkatkan produktivitas ke arah digitalisasi termasuk di lingkup UMKM," katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, pada awal 2019 baru 8 juta UMKM yang bergabung dalam platform digital atau 13% dari total populasi UMKM. Namun berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, per Juni 2020, jumlahnya meningkat mencapai 9,6 juta UMKM.

Hal senada juga di utarakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengimbau kepada kelompok usaha itu untuk cepat beradaptasi menjalani bisnis secara daring. Karena terang dia, jika ingin terus menjadi wirausaha, mereka harus mengubah kebiasaan dari yang sebelumnya bertransaksi melalui tatap muka menjadi digital.

"Bagi UMKM, karena berpengaruh terhadap dapur mereka, tidak bisa menunda investasi, harus terus berusaha supaya dapur tetap ngebul," kata Teten dalam diskusi daring, Kamis (8/10/2020).

Dia menjelaskan, akibat pandemi ini transaksi di pasar daring atau e-commerce menunjukkan adanya peningkatan sebesar 26%. Namun sayangnya, kini jumlah UMKM yang melek digital angkanya masih terlalu kecil, yaitu hanya 13%.

"Kami akan dorong terus, pendampingan, konsultasi secara online. Karena ini akan memberikan manfaat untuk membantu UMKM melakukan adaptasi dan inovasi bisnis. Kelebihan dari UMKM ini banting setirnya cepat," ujarnya.

Menurut dia, pandemi ini mengubah pola hidup masyarakat untuk lebih sering memanfaatkan teknologi dalam bertransaksi. Oleh sebab itu, mereka pun harus mampu mengikuti tren tersebut. "Ini saya kira pola konsumsi baru yang saat ini senang belanja di online," pungkasnya.