TKN: Jokowi Bermaksud Lawan Narasi Pesimisme Kubu Prabowo
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mengatakan bahwa capres nomor urut 01 Joko Widodo ingin memberi optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan. Hal ini menegaskan ketika Jokowi melontarkan pernyataan ofensif belakangan ini, ianggap sebagai serangan balik atas narasi pesimis tanpa data yang dilontarkan Prabowo-Sandi.

MONITORDAY.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mengatakan bahwa capres nomor urut 01 Joko Widodo ingin memberi optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan. Hal ini menegaskan ketika Jokowi melontarkan pernyataan ofensif belakangan ini, ianggap sebagai serangan balik atas narasi pesimis tanpa data yang dilontarkan Prabowo-Sandi.
"Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistik dan tanpa data-data yang objektif, tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam," Kata Juru Bicara TKN, Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1).
Ace mangatakan bahwa Jokowi akan terus memberikan narasi positif untuk Indonesia lebih maju kedepannya. Bukan malah menakut-nakuti masyarakat dengan pesimisme, jika bangsa Indonesia ada dalam masalah besar, bahkan diramalkan akan bubar.
"Pak Jokowi ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa ini. Tidak hanya cukup menebarkan pesimisme dengan mengatakan Indonesia punah, bubar dan lain-lain," ungkap Ace.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, bahwa Jokowi, dengan melontarkan ungkapan ofensif itu ingin menyampaikan ke Prabowo bahwa berkampanye hendaknya jangan seperti memercik air di dulang, terkena muka sendiri. Salah satunya, dengan menuduh orang lain pro asing, sementara selama ini justru Prabowo yang pro asing. Menurut Ace, kubu Prabowo tak menyerang tanpa data dan fakta.
"Jangan karena ingin mendapatkan dukungan elektoral tapi menutupi prestasi yang telah diraih dari kerja keras orang lain. Rakyat harus diberikan pencerahan secara objektif, jangan disuguhi oleh informasi hoaks dan kebohongan," pungkas Ace.