Tinjau Kesiapan Penanganan Covid-19 di Kota Salatiga, Ganjar Minta Pasien Covid-19 "Ngevlog"

Tinjau Kesiapan Penanganan Covid-19 di Kota Salatiga, Ganjar Minta Pasien Covid-19 "Ngevlog"
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau tempat isolasi terpusat pasien Covid19 di Kota Salatiga, Minggu (20/6/2021)(Istimewa).

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meninjau kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga agar mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 yang tinggi di Kota Salatiga.

Politikus PDIP itu berpesan supaya masyarakat tegas dalam penerapan protokol kesehatan. Selain itu, ia mendorong para penyintas Covid-19 agar ikut mensosialisasikan bahaya Covid-19, khususnya varian delta yang sudah terdeteksi di beberapa daerah di Jateng.

"Kita cek persiapan penambahan tempat tidur sudah siap, baik ICU maupun isolasi. Ini saya sedang ada di tempat isolasi terpusat. Tempatnya bagus dan kata teman-teman yang menjalani isolasi, pelayanannya baik. Kita minta mereka untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat karena di antara mereka ada yang dari klaster kerja, ibadah, dan ada dari keluarga. Saya berharap mereka bisa bercerita, saya minta nge-vlog agar bisa mengedukasi masyarakat," kata Ganjar setelah mengunjungi tempat isolasi terpusat di Wisma Widya Graha LP3S Sinode, Salatiga, Minggu (20/6/2021).

Melalui video tengah menjalani isolasi tersebut, para pasien akan mengunggah ke media sosial. Lalu, Ganjar juga meminta kepada para penyintas supaya menjadi agen untuk sosialisasi protokol kesehatan di lingkungannya.

"Saya minta, teman-teman ini kalau sudah sehat agar menjadi petugas (agen) untuk mengingatkan mereka yang tidak taat prokes," ucapnya.

Sebelum datang ke tempat isolasi terpusat, Ganjar yang didampingi Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris mengunjungi RSUD Salatiga. 

Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan di rumah sakit tersebut tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91 persen dan ruang ICU penuh.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Semarang dan pihak RSUD telah siap mengkonversi gedung rawat inap VIP yang terdiri atas tiga lantai untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19, ruangan itu diperuntukkan bagi yang membutuhkan perawatan intensif. Sehingga, ruang ICU rencana akan ditambah enam kamar.

Adapun untuk tempat isolasi terpusat, bukan hanya Wisma Widya Graha LP3S Sinode juga disiapkan tempat di kompleks Dinas Perkebunan Provinsi Jateng di Jalan Hasanudin Salatiga.

"Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali tetapi tetap saya minta untuk menghitung sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh Pemkot. Mereka melayani dan cara ini bisa dipakai untuk dukungan SDM yang sifatnya tidak tetap. Perawat ini bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di sini," tuturnya.

Kemudian, Ganjar menyebutkan dalam waktu dekat ini akan diadakan rapat untuk mengkalkulasi kesiapan di seluruh daerah di Jateng. Dia juga berharap setiap daerah bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan. Nantinya, kalkulasi tersebut menjadi acuan agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumber daya manusia, sampai bagaimana cara memenuhinya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyinggung terkait program Jogo Tonggo di Kota Salatiga yang berjalan cukup bagus. Menurutnya, program itu membuktikan bahwa antarmasyarakat saling dukung dan saling peduli. Apalagi saat ini telah banyak ide-ide kreatif dan inovatif yang muncul dalam Jogi Tonggo. 

"Ide-ide kreatif dan inovatif itu menunjukkan masyarakat saling peduli, saling gotong royong dan jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan. Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker. Kerumunan hindarkan semua. Kalau toh harus berkerumun maskernya jangan dilepas, segera pulang. Itu pesan saya," tuturnya.