Tingkatkan Peran Dewan Pengawas Syariah, OJK dan DSN-MUI Gelar Ijtima Sanawi di Bogor

Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah, bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus mampu memberikan jalan keluar (makharij) dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Tingkatkan Peran Dewan Pengawas Syariah, OJK dan DSN-MUI Gelar Ijtima Sanawi di Bogor
Ketua Dewan Syariah Nasional Prof KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan/Istimewa

MONITORDAY.COM - Otoritas Jasa Keungan Syariah (OJK) bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) melakukan Anual Meeting atau Ijtima Sanawi di Aston Bogor Hotel, pada 2 hingga 4 Oktober 2019 kemarin.

Acara yang menghadirkan pembicara dari KNKS, Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi FinTech Syariah Indonesia (AFSI) ini mengangkat tema "Memantapkan Peran Dewan Pengawas Syariah Dalam Rangka Mendukung Arus Baru Ekonomi Indonesia di Era Revokusi Industri".

Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah, bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus mampu memberikan jalan keluar (makharij) dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Ketua Otoritas Jasa Keungan Syariah (OJK), Prof Wimboh Santoso menyebutkan, bahwa untuk meningkatkan peran DPS maka peningkatan keuangan syariah  harus mencapai 20 persen dari perekonomian Nasional.

Di tempat yang sama, Ketua DSN, Prof Ma'ruf Amin menegaskan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah khususnya di Indonesia telah lama mendapat dukungan pemerintah.

Sebagai anggota KNKS, Prof Maruf juga berharap ekonomi dan keuangan syariah yang dalam hal ini difokuskan pada peran penting KNKS dan perkembangan Finansial Teknologi (Fintek) syariah.

Senada dengan itu, salah satu peserta aktif yang juga selaku Wakil Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan, kedepan Sharia Economy: Boosting Financial Inclusion through Sharia Economy’  harus fokus  mencapai target tersebut. 

"Terutama pada perkembangan Finansial Teknologi (Fintek) berbasis syariah di Indonesia," ujarnya.

Amirsyah juga mengapresiasi acara tahunan Anual Meeting yang telah diselenggrakan tiga hari di Bogor. Ia berharap acara tersebut dapat meningkatkan literasi dan edukasi publik tentang ekonomi dan keuangan syariah.

"Semoga juga bisa digunakan sebagai sarana memperkenalkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke dunia internasional lewat gerakan nasional keuangan syariah," pungkasnya.