Tim Jokowi Minta Kepolisian Segera Usut Kasus Pemukulan Ratna Sarumpaet

Wakili Ketua TKN, Abdul Kadir Karding meminta jika kasus tersebut terbukti benar, maka pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.

Tim Jokowi Minta Kepolisian Segera Usut Kasus Pemukulan Ratna Sarumpaet
Aktivis HAM Ratna Sarumpaet/net

MONITORDAY.COM - Beredarnya kabar pemukulan terhadap aktivis yang juga seniman Ratna Sarumpaet mengundang reaksi keras dari berbagai pihak. Mereka meminta agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus yang dikabarkan terjadi di kota Kembang Bandung itu.

Termasuk juga Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin yang meminta aparat Kepolisian segera menyelidiki tuntas dugaan kasus tersebut. Wakili Ketua TKN, Abdul Kadir Karding meminta jika kasus tersebut terbukti benar, maka pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.

"Kami TKN ingin ini diusut tuntas, dibuat transparan, dan pelakunya Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang ada, jadi tidak boleh ada unsur main hakim sendiri," kata Karding, di Jakarta, Selasa (2/10).

Ia mengatakan, bahwa penegakan hukum harus selalu adil untuk siapapun, tidak boleh berat sebelah, apalagi sampai membawa sentimen politik. Termasuk juga Ratna, sebagai warga negera harus mendapat perlakuan hukum yang sama.

"Polisi harus hadir melindunginya, karena prinsip negara adalah melindungi kemanan dan kenyamanan warga kita tanpa terkecuali," pungkas Karding, yang juga bekas Sekjen PPP ini.

Sementara dari kubu Prabowo menduga kasus ini terjadi lantaran ada oknum yang tidak suka Ratna seringkali mengkritik keras kinerja pemerintahan Joko Widodo. Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengaku prihatin di tengah momentum hari kesaktian pancasila malah terjadi kasus yang disebut terjadi sekitar sepekan lalu itu.

"Memprihatinkan. Masih dalam suasana trauma mengenang kebiadaban PKI G 30 September dan peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila malah ada penganiayaan,” kata Sodik, di Jakarta, Selasa (2/10).

Bahkan, Ia menuding gaya pemerintahan Jokowi disebut mirip dengan Orde Baru, yang represif terhadap siapapun yang mengkritisinya. Karena itu, Sodik juga meminta agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menghukum seberat-beratnya dalang di balik kejadian itu. "Kepolisian harus menangkap dan menjelaskan siapa penganiayaan dan dalangnya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, beredarnya kabar pengeroyokan terhadap aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet pertama kali beredar di grup Whatsapp dan seketika menjadi perbincangan di berbagai media sosial. Ratna dikabarkan dikeroyok hingga babak belur oleh oknum tak dikenal di Kota kembang, Bandung.

Dugaan penganiayaan yang terjadi Sabtu (21/9) ini dibenarkan oleh Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia menyebut bahwa Ratna dianiaya di dalam mobil di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.