Tim Amnesty International Ungkap Bukti Baru Pembersihan Etnis di Rohingya
Tentara Myanmar benar-benar telah melakukan tindakan tak manusiawi kepada etnis Rohingya di Rakhine Utara, Myanmar.

MONDAYREVIEW.COM – Direktur Penanggulangan Krisis Amnesty Internastional, Tirana Hassan mengungkapkan bahwa tentara Myanmar benar-benar telah melakukan tindakan tak manusiawi kepada etnis Rohingya di Rakhine Utara, Myanmar. Bahkan apa yang telah mereka lakukan tergolong pembersihan etnis.
“Buktinya tidak terbantahkan lagi,” tegasnya kepada awak media di Kantor kantor Amnesty International Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).
Tirana menuturkan berdsasarkan bukti-bukti baru yang telah mereka temukan, tentara Myanmar membakar seluruh desa Rohingya dan menembaki warga secara acak. “Pasukan keamanan Myanmar membakar negara bagian Rakhine Utara agar orang-orang keluar dari Myanmar. Dan ini adalah pembersihan etnis," imbuhnya.
Berdasarkan data yang mereka himpun, setidaknya ada 80 kebakaran berskala besar di daerah penduduk rohingya sejak 25 Agustus yang lalu. Dan yang mengiris hati, kekerasaan yang terjadi disana berjalan sistematis dan massif. "Ada pola kekerasan yang sangat sistematis di sini, di mana pasukan keamanan mengelilingi sebuah desa, menembaki secara acak warga dan membakar seluruh rumah hingga rata dengan tanah"jelasnya.
Dampak dari kekerasaan tersebut, hingga kini lebih dari 370 ribu orang rohingya melarikan diri melintasi perbatasan dalam waktu tiga minggu belakang. Ini menambah daftar 87 ribu orang diperkirakan telah melarikan diri pada akhir 2016 dan awal 2017 selama operasi militer besar-besaran di negara bagian Rakhine Utara, Myanmar.