Tiga Upaya Pemerintah Tingkatkan Kerjasama Indonesia-Afrika

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyelenggarakan pertemuan diskusi Afternoon Tea di Gedung Pancasila, Kementrian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (24/7/2019) kemarin  terkait rencana Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID), di Bali, pada tanggal 20-21 Agustus 2019.​

Tiga Upaya Pemerintah Tingkatkan Kerjasama Indonesia-Afrika
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan diskusi Afternoon Tea di Gedung Pancasila, Kementrian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (24/7/2019)

MONITORDAY.COM - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyelenggarakan pertemuan diskusi Afternoon Tea di Gedung Pancasila, Kementrian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (24/7/2019) kemarin  terkait rencana Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID), di Bali, pada tanggal 20-21 Agustus 2019.​

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kedutaan Besar dan Konsul Kehormatan negara-negara Afrika di Jakarta serta perwakilan dari 13 BUMN dan beberapa perusahaan swasta yang menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara di Afrika.

Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Afrika merupakan kawasan yang sangat potensial untuk dilakukannya kerjasama  membangun pasar non-tradisional.

“Banyak sekali pasar untuk barang-barang produksi Indonesia yang bisa kita ekspor. Jadi kita jangan hanya menggarap pasar-pasar tradisional saja, kalau menurut istilah bapak Presiden (Joko Widodo), tetapi juga membuka pasar baru,” tutur Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Seperti dikutip dari laman kemlu, kamis (25/7), dalam pertemuan tersebut juga Menlu Retno Masudi menegaskan adanya tiga upaya untuk meningkatkan kerjasama dengan Afrika. Pertama, memperkuat infrastruktur perdagangan untuk menurunkan tarif dagang dengan Afrika, melalui pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan berbagai negara dan entitas Afrika. 

Kedua, memperkuat infrastruktur diplomasi di Afrika. “Tahun lalu kita memulai suatu hal yang baru, yaitu dengan menyelenggarakan Indonesia Africa Forum (IAF),  yang hasilnya juga sangat baik. Dan tahun ini kita ingin fokus pada infrastruktur", tutur Retno kepada pers dalam joint press statement usai pertemuan Afternoon Tea.

Ketiga adalah meningkatkan aktivitas bisnis antara Afrika dengan Indonesia, salah satunya dengan memanfaatkan IAID 2019 di Bali, melalui penyelenggaraan empat kegiatan utama IAID, yaitu penandatanganan kesepakatan bisnis, pembahasan PTA, diskusi panel dan pameran bisnis.

Menko Luhut juga mengatakan akan mengunjungi Afrika pada akhir bulan September atau bulan Oktober 2019 untuk menindak lanjuti IAID 2019 dan meninjau pelaksanaan kerjasama INKA dengan perusahaan di Afrika.

“Spirit hubungan hubungan Indonesia Afrika yang telah dimulai sejak konferensi Asia-Afrika tahun 1955 lalu sangat penting, saya lihat banyak kemajuan yang dicapai dari dialog tahun lalu” tutur Luhut yang juga menginginkan adanya peningkatan kerja sama ekonomi, investasi dan perdagangan dengan Afrika.