Terkait KPPS Meninggal, Praktisi Medis Sebut Kelelahan Picu Kambuhnya Penyakit Kronis
Usai Pemilu sertntak 2019 digelar para 17 April lalu, tercatat ratusan petugas KPPS meninggal dunia. Berdasarkan data KPU per tanggal (4/5), KPPS yang meninggal dunia usai bertugas telah mencapai angka 554 jiwa.

MONITORDAY.COM – Usai Pemilu serentak yang digelar 17 April lalu, tercatat ratusan petugas KPPS meninggal dunia. Berdasarkan data KPU per tanggal (4/5), KPPS yang meninggal dunia usai bertugas telah mencapai angka 554 jiwa.
Dugaan sementara, para petugas meninggal dunia karena kelelahan. Mengingat,di pemilu 2019 merupakan pertama kali Pilpres dan Pileg digelar serentak, yang membuat beban panitia lebih berat. Namun di samping itu, sebagian pihak mencurigai ada kejanggalan dibalik meniggalnya ratusan petugas, bahkan mendorong untuk membentuk tim pencari fakta atas kasus tersebut.
Sebenarnya bagaimana penjelasan medis terkait kasus ini?. Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran UI, dr. Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa kelelahan sebagaimana yang dialami para petugas KPPS, bisa memicu kambuhnya berbagai penyakit kronis dan menurunkan daya tahan tubuh. Ia mengatakan, kelelahan menyebabkan proses metabolisme dan hormonal terganggu.
“Kelelahan juga dapat mengganggu masalah pada sistem pencernaan, sistem jantung dan pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak. Serta juga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, sehingga tubuh mudah terinfeksi virus seperti flu, hepatitis dan demam berdarah,” tutur Ari.
Ia menjelaskan, dirinya telah mengkaji soal kelelahan yang dialami petugas pemilu pada 2009 beserta dampak buruknya. Ia menyimpulkan, bahwa pada pemilu tahun ini kondisi serupa kembali terulang karena para petugas ‘dipaksa’ untuk bekerja hingga menyelesaikan tugas.
“Para petugas cenderung bekerja terus-menerus demi menyelesaikan penghitungan suara. Waktu tidur mereka berkurang dan makan menjadi tak teratur,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ari menambahkan, kelelahan terjadi karena tubuh secara fisik dan mental dipaksa bekerja tanpa istirahat cukup. Selain itu, lanjut ia, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat seperti bising, suhu ruangan yang panas serta asap rokok di dalam ruangan memperburuk kondisi tubuh yang kelelahan.
“Petugas pun tidak bisa berkonsentrasi dan emosinya menjadi tinggi karena kelelahan,” ucapnya.