Tenang Dengan Mengingat Allah

Sesungguhnya hanya Allah yang kuasa menghadirkan rasa tenang di dalam hati setiap hamba-Nya.

Tenang Dengan Mengingat Allah
Ilustrasi foto/Net

BANYAK orang mencari ketenangan dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Ada yang membeli vila mewah di pegunungan, ada yang liburan ke tempat-tempat terpencil, ada yang mengumpulkan harta kekayaan karena mengira semua itu bisa membuatnya tenang di hari tua, dan berbagai cara lainnya.

Allah Swt. berfirman: “Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48] : 4)

Sesungguhnya hanya Allah yang kuasa menghadirkan rasa tenang di dalam hati setiap hamba-Nya. Sekeras apa pun manusia “membeli” ketenangan dengan hartanya, jika Allah tidak menghendaki, maka ketenangan itu tidak akan pernah hadir. Maka tidak heran kalau ada orang yang sudah kaya raya, tapi tetap saja gelisah. Ada orang yang sudah berlibur kemana-mana, tetap saja tidak memperoleh ketenangan.

Mengapa? karena ketenangan bukan pada berapa jumlah aset, berapa saldo di rekening, bukan pada tempat, melainkan pada hati. Dan, hanya Allah swt yang hanya dapat menghadirkannya di dalam hati kita.  Karena Allah yang menciptakan hati kita dan hanya Allah yang kuasa membolak-balik hati kita.

Bagaimana sakinah bisa datang? Allah Swt. berfirman: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Radu[13]: 28)

Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berdzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya”.

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: “Sesungguhnya di dunia ini ada jannah (surga), barang siapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti”.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan kita, saat sempit, saat lapang, saat susah, saat senang, saat diam maupun saat bekerja. Dalam lisan maupun perbuatan, semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang beruntung karena diberi ketenangan oleh-Nya.