Imam Syafii, Ulama yang Ilmunya Memenuhi Bumi

MONITORDAY.COM - Siapa yang tidak kenal sosok Imam Syafi'i? Beliau merupakan salah satu dari empat Imam madzhab fiqih. Nama asli beliau adalah Imam Muhammad, ayahnya bernama Idris dan kakeknya bernama Abbas, ada riwayat lain mengatakan Utsman.
Sedangkan buyutnya bernama Abbas, kemudian nasab yang kelima yakni setelah buyutnya bernama Syafi'. Dan dari sinilah asal usul penisbatan nama Imam Syafi'i. Jika dirunutkan sesuai nasabnya, maka nama lengkap Imam Syafi'i adalah Muhammad bin Idris bin Utsman bin Abbas bin Syafi'i.
Namun ternyata kalau diteliti, nasab Imam Syafi'i sejalur dengan nasab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang bertemu di silsilah kakeknya nabi yang bernama Abdul Manaf. Rasulullah kan punya nama Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Nah, Abdul Manaf ini nasab dari Imam Syafi'i juga.
Sebelum Imam Syafi'i lahir ke muka bumi ini, tak disangka Nabi Saw sudah menceritakan dan mengisyaratkan kehadiran beliau, bahwa katanya akan muncul seorang ulama dari suku Quraisy. Begini bunyi hadisnya:
Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kamu mencaci-maki Quraisy karena orang alim Quraisy itu ilmunya akan memenuhi bumi. Ya Allah, Engkau telah memberi siksaan pada awal Quraisy, maka berilah anugerah pada akhir Quraisy."
Ada juga hadis dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah Saw bersabda: "Jangan kamu mengimami orang Quraisy, tapi bermakmumlah kamu pada mereka. Jangan mendahului Quraisy akan tetapi dahulukanlah mereka. Jangan kamu mengajari Quraisy tetapi belajarlah dari mereka karena ilmu orang alim Quraisy akan menyebar ke seluruh dunia."
Imam dzahabi dalam Kitab Tadzkiratul Hufazh menceritakan kalau murid dari Imam Syafi'i yang juga seorang alim yaitu Imam Ahmad bin Hanbal telah menghafal jutaan hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi.
Imam Ahmad bin Hanbal kemudian mengatakan yang dimaksudkan di hadits Nabi Saw tentang seorang Alim dari bangsa Quraisy adalah Imam Muhammad bin Idris Asy-syafi'i.
Imam Syafi'i adalah orang yang luar biasa, orang pilihan. Beliau lahir di Gaza, Palestina tahun 150 Hijriyah. Kemudian beliau dibawa ke kota Mekah saat masih dalam perut ibunya dan saat itu dia sudah jadi seorang yatim.
Di Mekkah beliau belajar kepada para ulama diantaranya ada Mufti Mekah namanya Al-imam Khalid bin Muslim Al-Janzi yang sanad ilmunya sampai ke tabiin 'Atho bin Abi Robbah, ulama besar dari Afrika yang paling jago dalam masalah manasik haji.
Usia Imam Syafi'i saat belajar kepada Imam Khalid bin Muslim Ak-Janji masih anak-anak, dan beliau sudah hafal Al-Qur'an di usia tujuh tahun. Beliau berangkat dari Mekah menuntut ilmu hanya beberapa tahun kepada Imam Kholid.
Imam Kholid sampai bilang begini ke Imam Syafi'i kecil: "Saya punya ilmu sudah habis, bingung mau saya ajarkan apalagi. Kau pergi saja lagi ke sahabat saya, ulama lain yang ada di Mekah, namanya Sofyan Ibnu Uyainah."
Saat belajar kepada Sofyan Ibnu Uyainah, Imam Syafi'i membuat gurunya bingung lagi, karena tidak tahu harus mengajar apalagi, habis ilmunya. Imam Syafi'i dikasih kelebihan oleh Allah, beliau kalau sekali baca langsung hafal, sehingga tidak perlu waktu lama untuk membuatnya paham.
Bahkan luar biasanya beliau kalau menghafal dan terbuka dua lembaran, beliau tutup satu lembar yang kiri, karena takut kalau lihat ke kiri akan hafal sehingga hafalannya tercampur dengan lembaran kanan. Dan juga hafalannya itu tidak perlu takrir (mengulang), jadi sekali hafal langsung menempel, tidak perlu mengulang lagi, karena semua sudah terekam di kepala beliau.