Sosok Saudagar Kaya Didikan Majelis Rasulullah
Dengan keyakinannya pada Allah, Abdurrahman bin Auf hanya butuh 3 bulan untuk kembali menjadi saudagar kaya

SUNGGUH tak terbayang rasanya, bila suatu ketika kita harus meninggalkan harta yang begitu banyak, istri cantik, serta anak yang lucu. Rasa-rasanya, sulit bagi kita untuk menerima keadaan, atau bahkan untuk bisa mengembalikan keadaan tersebut secara singkat.
Terkecuali bagi Abdurrahman bin Auf, baginya itu ta jadi soal. Meski ketika hijrah ke Madinah Abdurrahman bin Auf diberi pilihan boleh berhijrah tapi dengan meninggalkan harta benda atau tetap di Makkah bergelimang harta. Ternyata Abdurahman bin Auf memilih hijrah ke Madinah. Harta dan istrinya di Makkah ia tinggalkan.
Selepas berada di Madinah, kehidupan Abdurahman bin Auf menurun drastic. Bila sebelumnya di Makkah ia saudagar kaya, namun di Madinah ia menjadi miskin papa. Pilihan hijrah ini karena pendidikan Rasulullah saw. sudah begitu menancap dalam dirinya dan keyakinan Islam lebih utama dibandingkan harta benda yang fana.
Keyakinan akan pilihannya ternyata membuahkan hasil yang menakjubkan karena kepiawaiannya dalam berbinis Abdurahman bin Auf hanya butuh waktu 3 bulan untuk kembali menjadi saudagar kaya.
Bermula Abdurahman ibn Auf dipersaudarakan dengan orang kaya di Madinah, Sa’ad bin Rabi al-Anshari. Karena persudaraan itu Sa’ad bin Rabi menawarkan separuh hartanya dan satu istrinya untuk dirinya. Tetapi tawaran yang menggiurkan beliau tolak secara halus karena keyakinan bahwa Allah dan Rasulnya akan mencukupkan rezekinya.
Abdurahman bin Auf hanya meminta saudara Saad bin Rabi untuk menunjukan pusat bisnis atau pasar waktu itu. Kemudian Saad memandunya menuju pasar, di tempat itulah Abdurrahman memulai perniagaan dan Allah Swt. memberikan kesuksesan dalam perniagaannya. Modal keahlian dalam berdagang ditambah kejujuran dan kesungguhan berusaha menjadi modal yang berharga yang kemudian menjadikan dirinya menjadi saudagar yang berpengaruh di Madinah.
[Mrf]