Tanggapan Media Asing atas Kemenangan Kedua Jokowi

KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara berjenjang Pileg dan Pilpres 2019 pada Selasa dini hari (21/05/2019). Berbagai tanggapan atas pengumuman tersebut telah dilansir media. Kubu Prabowo-Sandi akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Sementara massa pendukung Paslon 02 terpantau melakukan aksi di depan Gedung Bawaslu mulai siang ini.

Tanggapan Media Asing atas Kemenangan Kedua Jokowi

MONITORDAY.COM- KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara berjenjang Pileg dan Pilpres 2019 pada Selasa dini hari (21/05/2019). Berbagai tanggapan atas pengumuman tersebut telah dilansir media. Kubu Prabowo-Sandi akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Sementara massa pendukung Paslon 02 terpantau melakukan aksi di depan Gedung Bawaslu mulai siang ini.

Tanggapan dan pemberitaan oleh media asing juga cukup banyak. Diantaranya New York Times yang menyoroti keterpilihan kembali Jokowi dalam artikelnya yang berjudul “Joko Wins Re-Election in Indonesia, Defeating Hard-Line Former General”. Artikel ini cukup lugas mengupas kekuatan politik dan ideologis yang bertarung dalam Pemilu di Indonesia.

NYTimes mengidentifikasi Prabowo sebagai mantan Jenderal AD yang beraliansi dengan kolompok Islamis garis keras di negeri berpenduduk mayoritas muslim. Istilah garis keras atau radikal pernah menjadi pemantik polemik setelah diucapkan oleh Mahfud MD terkait basis kemenangan Prabowo.

Sementara itu, media tersebut mengidentifikasi Jokowi sebagai teknokrat moderat yang menitikberatkan program infrastruktur, membangun toleransi dalam keragaman agama. Serangan isu pro-asing sering dilontarkan Kubu Prabowo terhadap pesaingnya itu.

Sementara itu situs Guardian mengupas bahwa Prabowo akan menantang hasil pemilihan resmi di Mahkamah Konstitusi, mengacu pada pernyataan pejabat tim kampanye Sufmi Dasco.  Media ini juga melaporkan bahwa pihak berwenang telah memperketat keamanan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan sipil dan telah menahan puluhan militan yang diduga merencanakan serangan untuk menciptakan kekacauan selama demonstrasi.

Guardian menengarai bahwa pengumuman resmi hasil pemilu, yang dibuat tepat sebelum 02:00 pada hari Selasa pagi, tampaknya merupakan langkah strategis yang dimaksudkan untuk menangkap demonstran oposisi yang lengah. Pendukung kandidat presiden Prabowo Subianto telah merencanakan demonstrasi massal di Jakarta pada hari Rabu (22/05/2019) , ketika badan pemilihan awalnya dijadwalkan untuk mengumumkan hasilnya.

Media france24.com menurunkan laporan berjudul “Joko Widodo re-elected Indonesia’s president”.  Ribuan tentara dan polisi menyebar di seluruh Jakarta pada hari Selasa karena hasil awal yang tak terduga dalam pemilihan Indonesia menunjukkan Joko Widodo terpilih kembali sebagai pemimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Masih menurut media Perancis ini, Komisi Pemilihan Umum yang semula akan mengumumkan penghitungan akhir pemliu yang berdampak membelah masyarakat inui pada hari Rabu, tetapi hasilnya terungkap Selasa pagi dengan sedikit pemberitahuan sebelumnya di tengah kekhawatiran kerusuhan. Prabowo Subianto, memperingatkan kemungkinan pemberontakan massal sebagai tanggapan atas klaimnya akan kecurangan yang meluas.

Lebih lanjut artikel ini menyebutkan bahwa ketegangan juga meningkat tajam sejak polisi mengatakan pekan lalu bahwa mereka menangkap lusinan tersangka teror yang terkait dengan Negara Islam - termasuk beberapa yang berencana menimbulkan kekacauan dengan meledakkan bom pada setiap protes pasca pemilihan. Pada hari Jumat, kedutaan besar AS di Jakarta mengeluarkan peringatan keamanan tinggi untuk Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.