Guru Daring, Guru Darling

Tak ada rotan akar pun jadi. Ketika belajar tatap muka di kelas belum memungkinkan dilakukan karena pandemi maka pilihan belajar daring harus dioptimalkan. Walaupun berat untuk mencapai target penguasaan materi harus ada upaya untuk berinovasi dan disiplin secara mandiri. Rumah dan lingkungan tempat tinggal adalah kelas baru setidaknya dalam satu atau dua semester ini. Suka tidak suka peran keluarga sangat penting.

Guru Daring, Guru Darling
ilustrasi belajar daring/ mentimeter

MONDAYREVIEW.COMTak ada rotan akar pun jadi. Ketika belajar tatap muka di kelas belum memungkinkan dilakukan karena pandemi maka pilihan belajar daring harus dioptimalkan. Walaupun berat untuk mencapai target penguasaan materi harus ada upaya untuk berinovasi dan disiplin secara mandiri. Rumah dan lingkungan tempat tinggal adalah kelas baru setidaknya dalam satu atau dua semester ini. Suka tidak suka peran keluarga sangat penting.    

Belajar formal di Indonesia masih sangat lekat dengan model pembelajaran tatap muka di kelas. Sementara belajar daring memang membutuhkan kemandirian pembelajar. Banyak orang yang berhasil dalam hidupnya berangkat dari otodidak. Di masa lalu para pembelajar otodidak belajar dari buku, dari mengamati suatu proses, dan mempraktikkannya dalam keseharian. Contoh yang sering kita lihat adalah cukup banyak dari musisi atau pekerja kreatif yang belajar secara otodidak. Dan kualitas karyanya tak kalah dengan para pembelajar formal.

Di era digital ini semakin banyak orang belajar otodidak dan belajar dengan metode jarak-jauh. Banyak sekali materi belajar tersedia di dunia maya. Ada yang berupa teks, gambar atau foto, maupun video. Didukung pula dengan beragam pilihan aplikasi kelas virtual.

Belajar daring atau online memang ada plus-minusnya. Belajar daring atau pembelajaran jarak jauh bukan berarti belajar seadanya. Dalam budaya belajar yang masih rendah dan belum adanya kemandirian peserta didik perubahan pola belajar dari tatap muka ke pembelajaran jarak jauh menghadapi tantangan berat. Bukan berarti kita menyerah atau menjalankan pembelajaran jarak jauh tanpa target. 

Data-data pandemi Covid-19 masih terus menanjak. Tren penularannya masih tinggi. Sekolah merupakan tempat publik yang sangat memungkinkan menjadi tempat berkerumun. Di sekolah warga sekolah sangat mungkin kesulitan menjaga jarak fisik karena luas lingkungan sekolah dan juga luas ruang kelas jelas tidak memungkinkan pembatasan jarak fisik.

Pembelajaran jarak jauh atau secara daring menjadi salah satu pilihan yang baik selama masa pandemi COVID-19. Metode pembelajaran secara daring di wilayah zona merah dan kuning COVID-19 merupakan solusi terbaik.

Kita tidak bisa mengharapkan hasil maksimal dari proses pembelajaran daring, namun inilah pilihan terbaik daripada meniadakan proses pembelajaran luar jaringan, dan atau membiarkan siswa rentan terinfeksi COVID-19.

Agar pembelajaran daring berjalan efektif ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi.

Pertama, Pemerintah perlu terus meningkatkan keterampilan guru dalam menjalankan pembelajaran, baik secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring). Demikian menurut Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono.

Sistem ini tentu perlu didukung banyak hal mulai dari perangkat lunak maupun perangkat keras, termasuk dukungan SDM, sementara dari pihak siswa, tentu mereka harus memiliki perangkat untuk mengakses konten pembelajaran dan menjadi sarana komunikasi antara guru dan siswa

Kedua, guru juga harus memiliki bahan ajar mandiri yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didiknya. Guru perlu dibekali dengan perangkat yang mendukung sistem pembelajaran daring, misalnya modul belajar siswa untuk belajar mandiri.

Tidak hanya mengandalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) saja, sehingga diharapkan siswa dapat memahami materi secara maksimal

Ketiga, kemampuan menulis juga menjadi perlu dimiliki semua guru. Komunikasi secara tertulis banyak digunakan dalam menyampaikan materi. Walaupun ada buku teks atau buku elektronik guru tetap harus merangkum dan menjabarkan materi sesuai kebutuhan kelas atau siswa. Termasuk menjelaskan materi bagi siswa yang belum memenuhi target pembelajaran.

Menulis dalam bahasa yang mudah difahami siswa yang termasuk dalam generasi z atau generasi milenial menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Tentu saja ada pertimbangan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Presentasi dan ulasan yang menarik yang dibuat sendiri oleh guru tentu akan bermanfaat dalam optimalisasi pembelajaran daring.

Rencana pengajaran atau pembelajaran dalam satu hari harus dibuat oleh para guru, orang-tua dan siswa dalam bentuk kontrak belajar mandiri. Secara periodik siswa melaporkan proses belajarnya kepadda guru dan orang tua. Sekaligus dapat mendiskusikan kesulitan yang dialaminya dalam belajar.