Taliban, Imarah Islam, dan Sejarah Panjang Afghanistan

MONITORDAY.COM - Afghanistan telah lebih 40 tahun didera konflik sejak tergulingnya Raja Zahir Shah oleh sepupunya sendiri pada tahun 1973. Lima tahun kemudian kekuatan komunis yang melakukan kudeta berdarah dan menguasai Kabul dengan dukungan Uni Soviet. Sejak saat itu perlawanan mujahidin yang didukung Amerika Serikat, Pakistan dan negara-negara lain berlangsung. Dan akhirnya pada 1992 saat Uni Soviet hengkang, Presiden Najibullah terguling.
Tahun 1992 hingga 1996 menjadi episode perang saudara antar faksi yang silih berganti menguasai Afghanistan. Perbedaan prinsip, pandangan politik, hingga latar belakang etnis dan kelompok membelah rakyat Afghanistan dan menciptakan konflik berkepanjangan. Pemerintahan jatuh bangun dan instabilitas politik yang melelahkan berlangsung di negeri itu. Pada situasi semacam itu para pelajar Afghanistan atau talib yang menimba ilmu di madrasah-madrasah di Pakistan mulai bangikit mengorganisasikan kekuatan yang solid. Taliban dalam bahasa Pastun adalah bentuk jamak dari Talib, sedangkan dalam bahasa Arab maknanya dua pelajar.
Di luar perhitungan banyak orang kelompok ini membesar. Dengan cepat kekuatan ini mendapat angin dan momentum. Baru di tahun 1994 Taliban baru terbentuk sebagai milisi dan pada 1996 sudah mampu merebut kekuasaan. Jika ditelusuri lebih jauh, tokoh utama pendiri Taliban adalah pejuang atau mujahidin yang ikut memimpin perang melawan pemerintah bentukan Uni Soviet. Mullah Muhammad Omar dan Mullah Abdul Ghani Baradar menjadi duo pendiri kelompok ini.
Mullah Mohammad Omar pada bulan September 1994 di kota kelahirannya Kandahar dengan 50 siswa mendirikan kelompok tersebut. Omar sejak tahun 1992 belajar di madrasah Sang-i-Hisar di Maiwand (Provinsi Kandahar utara). Dia tidak senang karena hukum Islam tidak diterapkan di Afghanistan setelah kekuasaan komunis digulingkan, dan sekarang dengan kelompoknya berjanji untuk membersihkan Afghanistan dari panglima perang dan penjahat.Demikian dikutip dari wikipedia.
Dalam beberapa bulan, 15.000 siswa, banyak diantaranya pengungsi Afghanistan, dari sekolah agama atau madrasah – salah satu sumber menyebut mereka madrasah Jamiat Ulama-e-Islam – di Pakistan bergabung dengan kelompok tersebut.
Dalam upaya untuk membantu pemberontakan anti-Soviet, pemerintah AS diam-diam menyediakan buku sekolah yang mempromosikan ajaran Islam militan dan menyertakan gambar senjata dan tentara dalam upaya untuk menanamkan kebencian pada penjajah asing pada anak-anak.
Taliban menggunakan buku teks Amerika tetapi mencoret wajah manusia sesuai dengan interpretasi fundamentalis yang ketat. Mereka mengharamkan lukisan makhluk hidup yang dapat membawa pada syirik. Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat memberikan jutaan dolar kepada Universitas Nebraska di Omaha pada 1980-an untuk mengembangkan dan menerbitkan buku teks dalam bahasa lokal.
Taliban di masa awal dimotivasi oleh penderitaan di antara orang-orang Afghanistan, yang mereka yakini akibat perebutan kekuasaan antara kelompok-kelompok Afghanistan yang tidak mengikuti kaidah moral Islam; di sekolah-sekolah agama mereka telah diajari keyakinan akan hukum Islam yang ketat.
Taliban memperjuangkan syariah Islam dan bentuk negara imarah atau keamiran Islam. Sebuah istilah yang sering dianggap dekat dengan kekhalifahan. Berbeda dengan kerajaan atau kesultanan. Bentuk imarah Islam ini pernah diterapkan di Afghanistan pada tahun 1823-1926 dengan segala nuansa dan dinamikanya. Artinya mereka bentuk negara keamiran ini memiliki jejak sejarah panjang di negeri yang tak memiliki wilayah laut ini.