Syariat Islam dan Kesejahteraan

KESEJAHTERAAN berupa hidup di lingkungan yang nyaman, damai, jauh dari perbuatan zalim serta tegaknya keadilan dapat diperoleh jika diterapkannya nilai Islam secara kaffah

Syariat Islam dan Kesejahteraan
kaffah/net

               KESEJAHTERAAN berupa hidup di lingkungan yang nyaman, damai, jauh dari perbuatan zalim serta tegaknya keadilan dapat diperoleh jika diterapkannya nilai Islam secara kaffah. Hukum yang paling adil serta paling ideal untuk mewujudkan pemerintahan yang adil sehingga terbentuk masyarakat sejahtera, niscayanya hukum yang bersumber dari Sang Pencipta. Demikian juga sebaliknya, ketika Syariat Islam mulai dijauhkan maka kesejahteraan hidup pun akan semakin sulit untuk diwujudkan.

             Ajakan untuk menegakkan syariat dengan janji hidup sejahtera semacam ini ternyata tidak mudah diterima oleh sebagian orang. Bagi mereka, janji tersebut hanyalah semacam ilusi yang ada dalam pikiran kelompok radikal. Apalagi fakta yang terjadi selama ini belum mampu membuktikan hal tersebut. Justru jaminan hidup sejahtera dengan syariat Islam sering dicibir oleh kaum sekuler. Faktanya, Afghanistan pernah menerapkan syariat Islam sebagai dasar undang-undang dalam bernegara. Tapi apa yang terjadi? ternyata rakyatnya tetap saja tidak mengalami kemajuan. Tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan yang terjadi adalah Afghanistan masuk salah satu negara yang tertinggal di antara negara-negara Asia lainnya. Jadi, janji kesejahteraan setelah adanya penerapan Syariat Islam hanyalah omong kosong dan jauh dari realitas yang ada. Lalu mengapa kita mesti berjuang untuk menerapkan Syariat Islam?

Hal ini karena mereka menilai kesejahteraan dengan ukuran duniawi. Pembangunan dan industri, itulah alat ukur mereka terhadap kesejahteraan. Rasulullah SAW bersabda :

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

 “Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang di pagi hari merasakan keamanan pada diri dan keluarganya, sehat badannya dan memiliki makanan yang cukup untuk hari itu, maka seolah-olah dunia dan seiisinya telah dikumpulkan baginya.” (HR Tirmidzi)

                  Jika melihat kepada sejarah Daulah Islam dimana Islam pernah menjadi negara adidaya yang menguasai 2/3 dunia dengan masa keemasannya. Tak ada yang mengungkiri bahwa islam lah satu-satunya  yang bisa menciptakan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Dalam bidang kesehatan misalnya, mendirikan rumah sakit untuk menampung orang yang sakit dan tanpa di pungut biaya. Para dokter sukarela memberikan pelayanan yang baik kepada masyrakat dan tidak mempedulikan masyarakat itu kaya atau miskin. Dalam bidang pendidikan para kholifah sangat memperhatikan masalah pendidikan. Maka pada zaman itu didirikanlah sekolah gratis.

Mereka ingin seluruh kebutuhan sandang dan pangan dapat di jangkau oleh rakyat. Para khalifah juga mengurangi tingkat pengangguran dengan didirikannya bangunan pabrik yang menghasilkan kebutuhan masyarakat, karena dengan begini selain kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka akan mengurangi tingkat pengangguran.