Survei Vox Populi Sebut Jokowi Unggul Jauh Atas Prabowo, Ini Alasannya
Vox Populi Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres. Survei tersebut menunjukkan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf unggul jauh atas paslon 02 Prabowo-Sandi.

MONITORDAY.COM - Vox Populi Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres. Survei tersebut menunjukkan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf unggul jauh atas paslon 02 Prabowo-Sandi.
“Jokowi-Ma’ruf Amin meraih elektabilitas 54,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 33,6 persen. Sisanya sebanyak 12,3 persen masih belum memutuskan pilihan,” kata Direktur Riset Vox Populi, Dika Moehamad, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/3).
Dika menjelaskan, hasil tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja petahana di beberapa sektor.
"71,3 persen publik merasa puas dengan kinerja Jokowi selama 4,5 tahun lebih memimpin. Pembangunan infrastruktur menempati peringkat pertama indikator kepuasan, yakni sebesar 77,6 persen," Jelas Dika.
Selain infrastruktur, program 3 kartu sakti baru yang dijanjikan Jokowi, menjadi jawaban atas kritik dan ketidakpuasan publik atas problem lapangan kerja dan naik-turunnya harga pangan.
Indikator kepuasan lain yang relatif tinggi adalah dalam hal pemberantasan korupsi yakni,76,2 persen; hubungan internasional, 72,4 persen; dan penegakan hukum, 71,7 persen.
“Sedangkan tiga isu lain ada pada tingkat moderat, yaitu pendidikan (71,2 persen), kesehatan (63,8 persen), dan perlindungan HAM (58,1 persen),” terangnya.
Meski begitu, isu ekonomi seperti lapangan kerja dan harga pangan menjadi indikator paling rendah dalam tingkat kepuasan. Kepuasan soal lapangan kerja hanya sebesar 48,0 persen dan harga pangan 46,2 persen.
Menurut Dika, kelemahan petahana ini yang kemudian dimanfaatkan oleh 02. Dari situ, kritik berlandaskan kondisi ekonomi terus bermunculan. "Sebut saja seperti tempe setipis ATM, hingga lulusan sarjana hanya menjadi pengemudi ojeg online," ucapnya.
Survei tersebut digelar 5-15 Maret, dengan menggunakan metode kuantitatif. Jumlah responden sebanyak 1200 orang, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi. Margin of error 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.